Puasa Ramadhan Ampuh Cegah Penyakit Stroke

Momen buka puasa Ramadhan-Foto : Dok. Kemenag-
Sugesti diri tersebut merupakan upaya untuk menguatkan jiwa dan otak orang yang berpuasa agar tidak menuruti emosi.
Sugesti diri yang dinyatakan dalam kalimat “Aku sedang berpuasa” tersebut penting untuk membangun kesadaran secara optimal agar tidak terseret pada kondisi murka.
Menyatakan kata-kata secara lisan dengan diiringi kesadaran saat berpuasa, alias dalam kondisi lapar, ternyata merupakan upaya yang luar biasa untuk menghadirkan kesehatan melalui pengaruh otak yang diberi afirmasi positif.
Komunikasi dua arah antara usus dan otak telah menjadi perhatian peneliti efek diet puasa terhadap suasana hati.
Telah ditunjukkan bahwa komunikasi silang antara usus dan otak dapat memengaruhi fungsi otak, menghubungkan pusat emosi dan kognitif otak dengan kontrol perifer serta fungsi usus (Hosseini dkk, 2024, Fasting diets: what are the impacts on eating behaviors, sleep, mood, and well-being?, Frontiers in Nutrition, 9;10:1256101).
Penelitian sains di atas mengungkapkan bahwa puasa dapat memberikan pengaruh baik terhadap kesehatan otak yang dikaitkan dengan usus.
Apabila otak diberi rangsangan dengan kata-kata sugesti diri yang positif, usus yang lapar karena puasa juga akan mendukung hormon yang terkait emosi.