Puasa Ramadhan Ampuh Cegah Penyakit Stroke

Momen buka puasa Ramadhan-Foto : Dok. Kemenag-
Masih dilansir dari NU Online, hal ini sangat relevan dengan mekanisme kerja hormon yang terlibat ketika situasi emosi muncul lalu ditahan oleh orang yang mengalaminya dengan melakukan sugesti diri.
Salah satu hormon yang banyak diteliti dalam kaitannya dengan emosi adalah epinefrin.
Menahan emosi ketika berpuasa Ramadhan membuat keadaan psikis seseorang menjadi lebih tenang dan secara otomatis akan menurunkan kadar epinefrin dalam tubuh.
Epinefrin merupakan suatu hormon yang sangat mempengaruhi kerja jantung, pembuluh darah, beserta liver atau hati.
Epinefrin berbahaya bagi tubuh orang yang emosional karena dapat merangsang peningkatan pembakaran glikogen, yaitu suatu bentuk gula cadangan energi yang disimpan di hati.
Epinefrin menyebabkan respons untuk melawan atau respon lari dan membakar banyak sumber energi tubuh untuk melakukannya. Bila hal ini terjadi pada orang yang sedang puasa, maka ia dapat mengalami kerugian energi alias defisit kalori.
Supaya tetap sehat, orang yang berpuasa harus menghemat simpanan glikogen karena tubuh (jika tidak ada asupan makanan) bergantung pada glikogen ini untuk mengubahnya menjadi glukosa yang memasok energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar tubuh.
Bila seseorang membiarkan emosinya meledak tanpa pengendalian maka akan menghabiskan energi dan menyia-nyiakan simpanan glikogen tubuh.
Di saat puasa, seseorang yang emosional akan merasa tegang secara fisik dan emosional, lelah, serta kehabisan energi.
Selain itu, epinefrin merangsang tubuh seseorang untuk mengeluarkan banyak cairan seperti urin. Peningkatan frekuensi buang air kecil akan mengakibatkan hilangnya cairan dari tubuh. Lonjakan epinefrin dalam tubuh bisa membuat orang yang berpuasa merasa lelah, haus, dan kekurangan cairan.
Apabila seseorang mampu menahan emosinya, hormon epinefrin akan berada di level rendah.
Minimnya epinefrin akan memberikan efek baik pada tubuh seperti organ jantung dan pembuluh darah yang disebut sebagai kardiovaskular.
Sistem ini bekerja untuk memompa darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh bersama dengan nutrisi dan oksigen yang terkandung di dalam darah.
Sehatnya sistem kardiovaskular akan menunjang sehatnya otak dan sel-sel syaraf atau neuron yang ada di dalamnya.