Petani di Desa Wonokerto Lebih Memilih Menanam Jagung, Ini Alasannya

Salah seorang petani jagung, sedang membersihkan lahan jagung miliknya - FOTO : Gilang Andika-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Di tengah hamparan lahan pertanian di Desa Wonokerto, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura), ada salah satu seorang petani Slamet tampak sibuk merawat tanaman jagungnya.
Slamet merupakan salah satu petani di Desa Wonokerto, yang memilih beralih dari menanam padi ke jagung akibat kesulitan mendapatkan air.
Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu 16 Maret 2025 Slamet mengatakan bahwa dirinya dahulu merupakan petani padi.
"Tetapi, sudah beberapa tahun terakhir ini, air sangat sulit didapatkan di beberapa lahan, terutama air yang mengalir ke perkebunan milikinya,” ungkap Slamet.
BACA JUGA:PPL Rutin Lakukan Sosialisasi Program Penyerapan Gabah ke Petani
BACA JUGA:Melihat Peluang, Petani Satan Indah Jaya Musi Rawas, Menanam Cabai Di Musim Penghujan
Kondisi ini membuat dirinya dan beberapa petani disini lebih memilih menanam jagung, karena kesulitan ait untuk mengairi sawah mereka.
Dari situlah dirinya, memutuskan untuk beralih menanam jagung yang relatif lebih tahan terhadap kondisi kekeringan dari pada tanaman padi.
"Jagung tidak membutuhkan banyak air seperti padi. Selain itu, harga jagung juga cukup stabil di pasaran. Ini menjadi pilihan yang lebih baik bagi kami saat ini," jelasnya.
Ia mengaku bahwa hasil panen jagungnya cukup memuaskan. Walaupun tidak sebesar hasil panen padi, tetapi setidaknya ia masih bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
BACA JUGA: Petani Musi Rawas Giat Semprot Lahan Melon, Cegah Serangan Hama dan Penyakit
BACA JUGA:PPL Desa Sidoharjo, Ingatkan Petani Selalu Waspada Terhadap OPT
Untuk bibit jagung yang digunakan saat ini menggunakan bibit jagung Bisi-18, yang sudah melakukan masa tanam sebanyak tiga kali.
Pak Slamet berharap supaya kedepannya harga jagung tetap stabil, sehingga bisa memberikan keuntungan untuk memulai masa tanam berikutnya.