Keahlian Turun Temurun, Warga Musi Rawas Pertahankan Kualitas Kerajinan Pisau

Karim saat membuat pisau di lapaknya, di Desa Pedang, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas -FOTO : Gilang Andika-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Di Desa Pedang, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura), terdapat salah seorang pengrajin pembuatan pisau yang telah puluhan tahun menekuni keahliannya.
Salah seorang pengrajin pisau yaitu Pak Karim, yang merupakan generasi ketiga, yang telah mewarisi keahlian membuat pisau dari ayah dan kakeknya.
"Untuk belajar membuat pisau, sudah diajarkan sejak masih remaja, oleh orang tua. Alhamdulillah untuk sekarang usaha turun temurun keluarga dilanjutkan oleh dirinya teruskan," kata Karim kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu 16 Maret 2025.
Untuk pengrajin yang bisa dibuat ada berbagai jenis pisau, mulai dari arit, golok, pisau dapur, pisau kebun, hingga pisau untuk keperluan khusus.
BACA JUGA:396 Pelajar SMKN 3 Lubuk Linggau Ikuti Uji Kompetensi Keahlian
BACA JUGA:10 Pekerjaan Sangat Dibutuhkan Tahun 2025, Paling Banyak Dicari Dibudang Keahlian
Dalam proses pembuatannya, biasanya dilakukan secara manual, menggunakan alat-alat tradisional yang sudah diwariskan secara turun temurun dan masih dipertahankan sampai sekarang.
"Sedangkan bahan baku utama dari pembuatan tersebut menggunakan besi bekas, yang diperoleh dari pengepul besi,” jelasnya.
Dari besi bekas inilah nanti ditempa, dibentuk, dan diasah hingga menjadi pisau, golok, arit dan jenis lainnya, sampai tajam dan berkualitas.
Perlu kalian ketahui, kealihan Pak Karim dalam membuat pisau sudah dikenal luas oleh masyarakat sekitar. Karena hasil karya pembuatannya terkenal tajam, kuat, dan tahan lama.
BACA JUGA:Siswa Kelas XII SMKN 2 Lubuklinggau Uji Kompetensi Keahlian, setelahnya Bakal Dapat Sertifikat
BACA JUGA:Punya Keahlian Membordir, Pria Asal Lubuklinggau ini Raup Income Tembus Jutaan Per Hari
Tak heran, banyak pelanggan yang datang dari berbagai daerah untuk membeli pisau buatannya.
"Pelanggan saya tidak hanya dari Kabupaten Mura, tetapi juga dari daerah lain seperti Lubuk Linggau, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan bahkan ada yang dari pulau Jawa," tegasnya