Perda Belum Dirubah Masih Berlaku Tarif Lama
Sarana dan prasana di objek wisata Danau Aur di Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas lebih lengkap, suana juga tampak lebih indah. -Foto : Muhammad Yasin Linggau Pos -
BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Serahkan 4 Mobil Ambulan Desa
"Kita juga belum tahu apakah yang mengelolah kios Disperindag atau Disbudpar," jelasnya.
Fetbon mengaku selama objek wisata danau aur di tutup pihaknya sudah memasang pengumuman pemberitahuan di sejumlah tempat diataranya di Muara Beliti, Simpang Terawas, Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo. kemudian di dekat pintu masuk Danau Aur dan sebagainya.
"Masyarakat yang datang dari arah Kabupaten Empat Lawang dapat melihat pengumuman danau aur ditutup di Muara Beliti. Sedangan di Desa F Trikyo dari arah Lubuklinggau. Sedangkan di simpang Terawas dari arah Muaratara," jelasnya.
Ditambahkannya, pagar seng di gerbang pintu masuk belum dibuka, kalau dibuka masyarakat bisa masuk. "Makanya belum kita buka," ucapnya.
BACA JUGA:Analisa Korwas Disdikbud Lubuklinggau, Perubahan Guru dan Siswa dengan Kurikulum Merdeka
Keputusan Danau Aur ditutup saat libur Nataru berdasarkan hasil rapat lintas sektoral Disbudpar, Kecamatan Sumber Harta, PolPP dan Damkar Kabupaten Musi Rawas, Polsek Terawas, Koramil dan stake holder terkait.
"Rapat di kecamaatn menindaklanjuti hasil rapat koordinasi bersama Polres Musi Rawas," sebutnya.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya saat libur Nataru jumlah pengunjung Danau Aur membludak. Sehingga kalau dibuka dikhawatirkan akan merusak sarana yang baru selesai dibangun
Pelataran parkir baru selesai dicoor sehingga belum keras maksimal. "Kita khawatir kalau Objek Wisata Danau Aur dibuka pelayaran parkir yang baru dicoor rusak," ucapnya.
BACA JUGA:Kiat Mendidik Anak Sejak Balita Hingga Remaja ala Dian Purnama
Pelataran parkir masih dalam masa perawatan, menurut Fetbon sehingga masih tanggungjawab rekanan.
Pihak rekanan tidak mau ambil resiko. Rekanan tidak bertanggung jawab jika mengalami kerusakan yang bukan disebabkan kesalahan mereka.
Selain itu, tanaman baru ditanam kalau jumlah pengunjung Danau Aur membludak tentunya tanaman terindak-indak. Karena baru ditanam rawan mati.
Disamping itu di objek wisata Danau Air dibangun tempat pembuangan sampah semetara (TPS). "TPS ini juga belum ada yang mengelolanya. Kalau objek wisata Danau Aur dibuka tentu banyak sampah sementara pengelolanya belum ada," paparnya.