Calistung Bukan Syarat Masuk SD

Dengan penuh semangat murid SDIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau belajar membatik pada salah satu momen outing class.-Foto : Dokumen -SDIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau

BACA JUGA:Siswa Wajib Simak, 5 Ketentuan Memilih Program Studi SNBP 2024

Yang digaris bawahi, peran penting Bunda PAUD. Sebagaimana kita tahu Bunda PAUD, yaitu tokoh perempuan pilihan dari masing-masing provinsi yang memberi perhatian besar pada perkembangan anak usia dini, memainkan peran penting dalam mendukung perubahan ini. 

Mereka secara aktif melakukan sosialisasi, advokasi, dan pendampingan selama masa PPDB dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Bunda PAUD berperan sebagai agen perubahan yang membantu masyarakat dan orang tua memahami pentingnya penghapusan tes calistung. Mereka membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung perkembangan anak-anak.

Dengan fokus pada kemampuan fondasi anak, pendidikan anak usia dini menjadi lebih bermakna. Guru PAUD dan guru SD dapat bekerja sama dalam membangun pemahaman bersama tentang pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak-anak. Forum Komunikasi PAUD-SD menjadi wadah penting untuk kolaborasi dan pertukaran ide.

BACA JUGA:6 Strategi Mengatasi Perundungan di Satuan Pendidikan, Kepala Sekolah Wajib Tahu

Melalui upaya Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, kita dapat berharap terwujudnya pendidikan yang lebih berkualitas untuk anak-anak Indonesia.

Penghapusan tes calistung adalah langkah awal dalam mengubah paradigma pendidikan, dan peran Bunda PAUD, serta dukungan dari Kemendikbudristek, merupakan kunci dalam mewujudkannya.

Pendekatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan berfokus pada kemampuan fondasi anak adalah investasi berharga untuk masa depan generasi muda Indonesia.

Semoga perubahan ini akan membawa dampak positif dalam memberikan pendidikan yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi anak-anak kita.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan