Pengurus Koperasi Merah Putih di Lubuk Linggau Masih Tunggu Juknis
Muhammad Umar, Ketua Koperasi Kelurahan Mesat Jaya - Foto : Yunita Rahmawaty/Harian Pagi Linggau Pos-
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Kelurahan Mesat Jaya turut menjalankan program Koperasi Merah Putih. Hal ini sebagai upaya memberdayakan ekonomi masyarakat, sekaligus memperkuat solidaritas sosial di tingkat Kelurahan.
Ketua Koperasi Merah Putih Kelurahan Mesat Jaya, Umar menjelaskan Koperasi Merah Putih merupakan program dari Presiden Prabowo Subianto. Setiap kelurahan atau desa harus ada Koperasi Merah Putih.
“Kalau dalam juknisnya itu, ada 80 ribu Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia,” jelas Umar saat dibincangi wartawan KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 7 Juli 2025.
Ia menjelaskan Koperasi Merah Putih ini bergerak di bidang usaha atau yang memiliki usaha.
BACA JUGA:Semua Koperasi Merah Putih di Musi Rawas Sudah Berbadan Hukum Siap di-Launching
BACA JUGA:Wow, Program Ketahanan Pangan Koperasi Merah Putih di Jayaloka Musi Rawas Didominasi Peternakan
“Presiden mengimbau melalui menterinya, tidak ingin lagi melihat adanya masyarakat Indonesia di setiap kelurahan maupun di Kota itu mengeluh atas kekurangan gas LPG dan masyarakat yang kelaparan. Salah satu upayanya, ya dengan pembentukan koperasi merah putih,” jelasnya.
Namun, ia mengaku untuk petunjuk kedepannya akan seperti apa, mereka belum bisa menentukan.
"Karena sampai saat ini kita belum terima juknisnya. Kami juga belum musyawarah, jadi belum bisa bergerak,” ungkapnya.
Kelurahan Mesat Jaya sendiri akan mengusahakan dibidang sembako dan gas, jika sesuai dengan Juknisnya nanti.
BACA JUGA:Tak Menggunakan APBD atau APBN, Ada Pinjaman Rp 3 Miliar untuk Koperasi Merah Putih
BACA JUGA:Pendaftaran Badan Hukum Koperasi Merah Putih Kecamatan Muara Lakitan Tuntas 100 Persen
“Tapi kami punya rencananya untuk Mesat Jaya ini kami akan mengusahakan sembako dan gas tadi, itu kalau sesuai dengan juknisnya. Tapi belum tahu juknisnya baru pembentukan,” ungkapnya.
“Kita lihat nanti juknisnya bagaimana apakah nanti kita hanya membeli gas atau kebutuhan lainnya. Pak Prabowo itu sebenarnya pengennya masyarakat itu terlepas dari yang namanya rentenir dan lepas dari pinjol,” ungkapnya lagi.