Jembatan Lingkar Barat Lubuklinggau dan Kisah Manusia Sakti

Pernah melintas di Jembatan Bukit Sulap Lingkar Barat? Jembatan ini menghubungkan dua kelurahan yaitu, Tapak Lebar Kecamatan Lubuklinggau Barat 2 dan Ulak Surung Kecamatan Lubuklinggau Utara 2. 

Laporan Hikmah Putri Dinanti, Lubuklinggau

KORANLINGGAUPOS.ID - Jembatan Bukit Sulap Lingkar Barat tepatnya berada di Kelurahan Ulak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Jembatan Bukit Sulap Lingkar Barat yang beberapa tahun kemarin sedang hits-hitsnya ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru pada 17 Oktober 2021 bertepatan pada hari ulang tahun Kota Lubuklinggau.

BACA JUGA:Beli Samsung Premium Diskon Rp 2 Juta, Cuma di Lubuklinggau

Untuk pembangunannya sendiri, jembatan Bukit Sulap Lingkar Barat ini dibangun sejak 2019 dan selesai pada tahun 2021.

Di mana panjang jembatan ini sekitar 90 meter dan memiliki lebar 7 meter yang menghubungkan Kelurahan Tapak Lebar dan Kelurahan Ulak Surung.

Karena sangat bagusnya desain dari jembatan ini, sehingga menarik pehatian orang-orang sekitar maupun luar daerah yang tak mau ketinggalan hits untuk mengunjungi jembatan dengan mengabadikan selfie (berfoto, red) ria, bermain Tik-Tok, ngevlog, dan sebagainya.

Raflesh selaku masyarakat Kota Lubuklinggau mengatakan, Ulak Lebar ini menyimpan cerita tersendiri yang menceritakan mengenai cerita rakyat sekitar adanya Kerajaan Ulak Lebar. 

BACA JUGA:5 Keuntungan Pakai KTP Digital, Begini Cara Buatnya di Disdukcapil Lubuklinggau

“Setelah saya telusuri di media sosial (medsos) ternyata ada benarnya pemberitaan Kerajaan Ulak Lebar,” kata Raflesh.

Secara singkat Kerajaan Ulak lebar ini berasal dari sebuah negeri di kaki Bukit Sulap kebanggaan Kota Lubuklinggau sampai sekarang.

Nah jadi di kaki Bukit Sulap ini dari arah Barat Laut ke Selatan mengalir Sungai Kasie dan Sungai Ketue. Di mana kedua sungai tersebut bermuara di Sungai Kelingi.

Lanjut, Negeri tersebut kemudian menjadi Kerajaan Ulak Lebar serta diperintah oleh Raja Biku.