Menghadapi Anak yang Berbohong: 4 Langkah Bijak Menurut Psikolog Aretha E. Ulitua, M.Psi
Psikolog Aretha E. Ulitua, M.Psi -Foto: TikTok Bee Genius Tumbuh Kembang -
Anak tetap perlu belajar bahwa setiap tindakan memiliki dampak, termasuk ketika mereka melakukan kesalahan.
“Apresiasi itu penting, tapi konsekuensi tetap harus berjalan. Ini mengajarkan tanggung jawab,” kata Aretha.
BACA JUGA:Peringatan dari Psikolog Samanta Elsener, Efek Buruk Sering Marah Anak
BACA JUGA:3 Strategi Efektif Mencegah Tantrum Anak ala Psikolog Citra Aulia, M.Psi
Dengan cara ini, anak belajar bahwa kejujuran dihargai, dan mereka tetap bertanggung jawab atas pilihan mereka.
4. Kenalkan Dampak dari Berbohong
Daripada hanya melarang atau mengatakan “jangan bohong,” Aretha menyarankan agar orang tua mengajak anak memahami dampak nyata dari kebohongan.
Misalnya, bagaimana kebohongan bisa merusak kepercayaan, membuat orang lain terluka, atau menciptakan masalah yang lebih besar.
BACA JUGA:3 Kebiasaan Simpel Latih Komunikasi Dua Arah dengan Anak ala Psikolog Nanda O. Solehah, S.Psi
BACA JUGA:Kiat Jauhkan Anak dari Penyalahgunaan Narkoba ala Psikolog Irwan Tony
“Anak perlu tahu kenapa bohong itu tidak baik. Bukan sekadar dilarang, tapi dipahami dampaknya,” tegasnya.
Dengan pendekatan ini, anak tidak hanya patuh karena takut dihukum, tetapi juga karena mereka memahami nilai moral di balik kejujuran.
Menghadapi anak yang berbohong memang menantang, tetapi dengan pendekatan yang tepat, orang tua bisa mengubah momen tersebut menjadi pelajaran berharga.
Seperti yang disampaikan oleh Psikolog Aretha E. Ulitua, M.Psi, kunci utamanya adalah ketenangan, empati, apresiasi, dan edukasi.
BACA JUGA:3 Strategi Tingkatkan Kemampuan Berbahasa Anak ala Psikolog Tiara Erlita, M.Psi
BACA JUGA:Pentingnya Apresiasi Anak Tanpa Memberi Beban: Perspektif Psikolog Dra. Yuli Suliswidiawati