Cuaca Ektrim PT KAI Tingatkan Kewaspadaan
Kereta Api-Foto : tangakap layar DISWAY.ID -
PALEMBANG, KORANLINGGAUPOS.ID - Musim hujan seperti saat ini biasanya rawan terjadi tanah longsor.
Untuk mengantipasi kemengkinan terjadi bencana alam tanah longsor di lintasan kereta api (KA) baik jalur Pelembang-Lubuklinggau maupun jalur Palembang-Lampung PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III Palembang meningkatkan kewaspadaan.
Antisipasi bencana yang dapat mengganggu operasional kereta api perlu dilakukan.
Pasalnya suaca ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir bulan ini. Tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam.
BACA JUGA:Kampaye Akbar Amin Dilaksanakan di JIS, Ini Alasannya
Manager Humas PTKAI Divre III Palembang Aida Suryanti menjelaskan untuk saat ini, kereta api di wilayah Divre III masih beroperasi seperti biasa, baik itu relasi Kertapati- Lubuklinggau (PP) maupun relasi Kertapati- Tanjung Karang (PP).
"Kami telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem," kata Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti dikutif dari DISWAY.ID.
Potensi bencana di daerah rawan itu tidak hanya berupa banjir, namun juga pergerakan dan kontur tanah yang dapat menyebabkan longsor maupun amblas di sepanjang jalur kereta api di wilayah Divre III Palembang.
Lebih lanjut Aida menjelaskan dari hasil pemetaan ada beberapa jalur yang masuk dalam daerah rawan longsor maupun amblas. Lokasi rawan amblas diantaranya petak jalur Prabumulih baru - Penimur, Niru - Blimbing Pendopo - Gunung Megang.
BACA JUGA:PDI-Perjuangan Laporkan Kang Emil ke Bawaslu
Kemudian Muara Enim, Banjarsari - Sukacinta (Lahat) ,Bungamas-Saungnaga-Tebing Tinggi (Empat Lawang) dan titik-titik daerah rawan lainnya.
"Daerah-daerah itu sudah kita petakan rawan longsor dan amblas, perlu diwaspadai saat musim hujan," ungkap Aida.
Sebagai antisipasi,pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah yang perlu dilakukan, seperti menyiapkan AMUS (alat material untuk siaga) di 23 titik lokasi AMUS, yaitu di Kertapati, Simpang, Payakabung, Serdang, Glumbang, Lembak, Prabumulih, Prabumulih Baru, Penimur, Niru, Blimbing Pendopo, Gunung Megang, Ujanmas, Muara Gula, Muara Enim, Tanjung Enim Baru, Banjarsari, Sukacinta, Lahat, Sukarame, Saungnaga, Tebing Tinggi, Lubuklinggau, kemudian pemeriksaan rel secara rutin dengan cara manual berjalan kaki oleh petugas dari dan menuju setiap stasiun.
BACA JUGA:Bandar Narkoba Lubuklinggau Diringkus Tim Polda Bengkulu