Lebih Irit Mana: Motor Listrik atau Sepeda Listrik? Ini Perbedaannya
Motor listrik dan sepeda listrik menawarkan keunggulan berbeda. Kenali perbedaan performa, aturan, harga, dan kenyamanannya agar tak salah pilih kendaraan.-Tangkap Layar-
KORANLINGGAUPOS.ID - Perkembangan kendaraan ramah lingkungan di Indonesia semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir, dari sekian banyak pilihan, motor listrik dan sepeda listrik menjadi dua yang paling sering dibicarakan.
Keduanya sama-sama menawarkan kepraktisan dan bebas emisi, namun karakteristiknya berbeda jauh saat dipakai untuk mobilitas harian.
Secara performa, motor listrik jelas berada satu tingkat di atas sepeda listrik. Kebanyakan motor listrik mampu melaju hingga 60–100 km/jam dengan jarak tempuh 80–130 km.
Kapabilitas ini membuatnya ideal untuk pekerja kantoran, pengemudi ojek online, atau pengguna yang rutin menempuh perjalanan jarak menengah.
BACA JUGA:Nyaman dan Praktis! Ofero Indonesia Jadi Sepeda Listrik Pilihan Kaum Hawa
Sementara itu, sepeda listrik menawarkan kecepatan yang jauh lebih santai, sekitar 25–50 km/jam dengan jarak tempuh 30–50 km, meski lebih terbatas, performa tersebut sudah cukup untuk kebutuhan ringan seperti ke minimarket, berkeliling lingkungan perumahan, atau mobilitas jarak pendek.
Dari sisi aturan, perbedaan keduanya sangat mencolok, motor listrik termasuk kendaraan bermotor sehingga wajib memakai pelat nomor, STNK, BPKB, serta mematuhi aturan lalu lintas seperti motor bensin.
Pengendara pun wajib memakai helm. Di sisi lain, sepeda listrik tidak masuk kategori kendaraan bermotor, sehingga tak membutuhkan surat-surat resmi.
Namun penggunaannya dibatasi, umumnya hanya boleh di area perumahan, jalur sepeda, atau lokasi khusus yang aman bagi kendaraan berkecepatan rendah.
BACA JUGA:Ofero Stareer 3, Sepeda Listrik Yang Siap Dibawa Kemanapun
BACA JUGA:Ofero Lubuklinggau Tawarkan Sepeda Listrik Waterproof dan Bergaransi
Soal harga, sepeda listrik unggul karena jauh lebih murah, harganya mulai dari Rp1 jutaan, cocok bagi pelajar, ibu rumah tangga, dan pengguna yang butuh kendaraan simpel.
Motor listrik memiliki harga awal lebih tinggi, sekitar Rp10 jutaan, tetapi biaya operasionalnya tetap lebih hemat karena tidak perlu ganti oli dan konsumsi daya baterai jauh lebih irit dibandingkan bahan bakar.