Perihal Tanyakan Beras Warga Muratara Tewas Dibacok Adik Ipar
Ahmad Hendri (33) diserahkan kenpihak Polres Muratara usai membacok kakak iparnya perihal beras--
MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Slamet (48) warga Desa Embacang Baru Ilir Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), tewas dibunuh Ahmad Hendri (33) adik iparnya sendiri.
Kejadian pembunuhan tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) Embacang Baru Ilir, Kartubi saat di Konfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu 7 Desember 2025.
Kartubi mengaku, tidak mengetahui pasti apa penyebab Ahmad Hendri nekat membunuh kakak iparnya tersebut.
"Kejadiannya itu Kamis, 4 Desember 2025 sekitar pukul 12.00 wib di halan rumah Ahmad Hendri. Kami tahunya korban sudah dibacok. Sempat dibawa ke Rumah Sakit di Lubuk Linggau namun korban dinyatakan meninggal dunia," ungkap Kades.
BACA JUGA:Gara-gara Batas Tanah Pria di Musi Rawas Dibacok Sepupu hingga Meninggal Dunia
Ahmad Hendri pun akhirnya diminta untuk menyerahkan diri ke Polres Lubuk Linggau.
"Pelaku sudah kita serahkan ke pihak kepolisian, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ungkap Kades.
Kasat Reskrim Polres Muratara, AKP Nasirin melalui Kanit Pidum, Iptu Erwin Antoni mengungkapkan kejadian pembunuhan tersebut terjadi berawal dari pelaku sedang makan dirumahnya, kemudian datang korban. Saat itu korban berhenti dan hanya berada di depan rumah pelaku. Kedatangannya untuk menanyakan perihal beras yang informasinya merupakan Bansos untuk ibu mereka yang sudah meninggal dunia.
Tidak lama korban memanggil pelaku dari luar rumah dan mengatakan “hen minta beras tuh”. Ada sekitar 3 kali mengulangi kalimat tersebut, namun saat itu di jawab oleh istri pelaku, Leni dari dalam rumah “ambek lah beras tuh cuma genti be duet aku” . Mendengar itu korban menjawab “ah dk mungkin sebesak itu ganti duet tuh”.
BACA JUGA:Petugas Keamanan Pasar Inpres Dibacok, Ini Motif Tersangka
BACA JUGA:Tangan Penjaga Malam Pasar Inpres Dibacok, Polisi Selidiki motif Pelaku
Saat itu pelaku mengintip lewat jendala rumahnya. Lalu korban engatakan “keluar lah kau dikit aku dk takut sebanyak tiga kali. Potong kemaluan aku nah men aku takut,walaupun kaki aku cacat aku dk takut (Sambil memegang Pisau)”.
"Informasinya iya Beras Bansos. Karena korban mengatakan hal tersebut secara berulang ulang pelaku emosi, kemudian mengambil sebilah Egrek atau alat panen sawit yang berada di dalam rumah nya lalu langsung mengejar korban yang berada di pinggir jalan depan rumah. Ketika mengejar ke arah semak-semak korban terjatuh. Saat itulah membacok korban 1 kali," jelas Kanit.