Tidak Pernah Servis? Inilah 5 Gejala Awal Pada Motor yang Menyebabkan Turun Mesin

Reporter: JUANDA AL HAFIZ |

Editor: JASMADI |

Selasa , 23 Jan 2024 - 13:00

Inilah 5 Gejala Awal Pada Motor yang Menyebabkan Menjadi Turun Mesin-tangkap layar-JASMADI

Inilah 5 penyebab terjadinya turun mesin pada motor

1.Sering menerobos banjir

Penyebab turun mesin motor selanjutnya adalah kebiasaan menerobos banjir, yang mana ini bisa membuat air berisiko masuk ke mesin lalu bercampur dengan sebuah pelumas.

Walaupun dampaknya ini tidak langsung terlihat, namun lambat laun kamu pasti akan mendapati mesin berkarat dan baret.

Bila sudah berkarat, motor pasti akan mengalami mati mendadak ketika kamu berkendara di tengah perjalanan.

Masalah tersebut hanya dapat teratasi dengan metode turun mesin.

Itulah mengapa, sebaiknya untuk hindari menerobos banjir terlalu sering kecuali tidak ada alternatif jalan untuk memutar lagi.

Bila masih bisa putar balik dan melewati jalan alternatif yang kering, lakukan saja daripada di kemudian hari kamu harus menanggung biaya yang jumlahnya besar.

2.Tidak rajin mengganti air radiator

Air radiator ini merupakan elemen yang dapat mendinginkan mesin motor saat komponennya sedang bekerja.

Bila kamu malas untuk mengganti air radiator, maka ketika habis mesin akan sering menjadi cepat panas karena elemen pendinginnya berkurang.

Mesin yang terlalu panas ini, atau overheatingmaka mesin berisiko ngejem.

tidak pernah servis? inilah 5 gejala awal pada motor yang menyebabkan turun mesin                            koranlinggaupos.id - biasanya mesin sebuah kendaraan termasuk motor pasti pernahmengalami yang namanya turun mesin.
turun mesin bisa diartikan sebagai permasalahan berat atau parah telah terjadi pada sebuah mesin tersebut. 
pada saat turun mesin ini pemilik harus mengeluarkan biaya yang besar.
lalu apa yang bisa menyebabkan turun mesin, para pemilik motor wajib tahu sebelum masalah besar terjadi dan mengharuskan turun mesin pada motor kalian.
baca juga:inilah 15 daftar tempat makan enak ayam geprek di lubuklinggau yang wajib dicoba
gejala yang menyebabkan terjadinya turun mesin motor
sebelum kamu mengetahui penyebab motor turun mesin, sebaiknya untuk ketahui dulu gejala yang menjadi indikasinya.
gejala awal yang menjadi tanda harus turun mesin mulai dari munculnya asap putih akibat oli mesin yang terbakar dalam ruang bakar. 
kemudiansuara mesin motor itu menjadi kasar, yang mana menandakan bahwa oli mesin telah kering.
baca juga:7 tips anti ribet kamar tetap sejuk bagi kamu yang tidak memiliki ac di rumah
gejala lainnya juga adalah motor susah dihidupkan karena busi yang basah akibat oli yang rembes ke ruang bakar dan bisa membasahi busi motor. 
geejala motor yang perlu turun mesin, yakni tenaga mesin motor yang mulai melemah karena kompresi pembakarannya bocor.
bagi kamu yang ada memiliki motor yang sudah tua, turun mesin terkadang ini menjadi servis yang wajib untuk dilakukan. 
sebab, komponen yang ada pada motor sudah melalui jam terbang yang tinggi, yakni di atas 60.000 kilometer, sehingga mengalami aus dan perlu diganti.
baca juga:inilah strategi cara jitu agar uang bekerja untuk kita bukan kita bekerja untuk uang,wajib diterapkan
inilah 5 penyebab terjadinya turun mesin pada motor 
1.sering menerobos banjir
penyebab turun mesin motor selanjutnya adalah kebiasaan menerobos banjir, yang mana ini bisa  membuat air berisiko masuk ke mesin lalu bercampur dengan sebuah pelumas.
walaupun dampaknya ini tidak langsung terlihat, namun lambat laun kamu pasti akan mendapati mesin berkarat dan baret.
baca juga:atasi gerah, inilah 8 tips agar tubuh tetap dingin tanpa ac, yuk simak disini!
bila sudah berkarat, motor pasti akan mengalami mati mendadak ketika kamu berkendara di tengah perjalanan. 
masalah tersebut hanya dapat teratasi dengan metode turun mesin.
itulah mengapa, sebaiknya untuk hindari menerobos banjir terlalu sering kecuali tidak ada alternatif jalan untuk memutar lagi. 
bila masih bisa putar balik dan melewati jalan alternatif yang kering, lakukan saja daripada di kemudian hari kamu harus menanggung biaya yang jumlahnya besar.
baca juga:inilah resep dan tips praktis membuat kue cucur yang enak dan lezat,wajib cobain dirumah!
2.tidak rajin mengganti air radiator
air radiator ini merupakan elemen yang dapat mendinginkan mesin motor saat komponennya sedang bekerja. 
bila kamu malas untuk mengganti air radiator, maka ketika habis mesin akan sering menjadi cepat panas karena elemen pendinginnya berkurang.
mesin yang terlalu panas ini, atau overheatingmaka mesin berisiko ngejem. 
baca juga:kamu wajib coba! inilah 8 tips tidur nyenyak tanpa ac dan kipas angin anti gerah
kondisi tersebut ketika berada dibagian di dalam mesin mengembang akibat suhu yang terlalu panas, lalu sirkulasi oli tidak berjalan, serta terlalu rapatnya ruang sebuah gerak piston.
dampak berikutnya ini adalah motor akan menjadi hilang tenaga karena pistonnya tidak dapat bergerak walaupun sudah digas. 
bila sering dipaksakan, maka akan memicu kondisi yang harus turun mesin motor seperti stang seher patah, hingga klep menjadi bengkok.
3.modifikasi mesinatau bore up
baca juga:4 resep serta cara membuat bakso aci enak dan nikmat, yuk buat!
modifikasi mesin ini biasanya tujuannya untuk meningkatkan kecepatan dan performa motor melalui peningkatan cc mesin adalah apa yang bisa kamu sebut sebagai bore up. 
umumnya, bore up ini akan meningkatkan diameter piston menjadi lebih besar dari seharusnya.
bore up juga membuat seluruh aspek mesin harus bekerja lebih keras dibandingkan standar dari pabrik. hal tersebut akan memicu komponen mesin lebih cepat aus.
terutama apabila modifikasi mesin ini dilakukan bukan dengan teknisi profesional.
baca juga:inilah 10 tips mudah membersihkan kaca mobil yang berjamur, wajib dicoba!
dampaknya bila mesin sudah mencapai batas maksimal adalah komponen harus diperbaiki dengan turun mesin. jadi, melakukan bore up tidak bisa sembarangan.
4.jarang servis rutin motor
tidak hanya oli saja yang perlu untuk diganti tepat waktu, kamu pun perlu untuk melakukan servis motor keseluruhan secara rutin. 
bila jarang melakukan servis, risikonya adalah turun mesin. 
baca juga:inilah 5 manfaat minum air rebusan seledri untuk kesehatan, yuk simak disini!
adapun langkah-langkah servis bagi kamu yang melakukannya di bengkel resmi harus diperhatikan.
contohnya, untuk motor matik harus mengganti oli serta membersihkan filter udara setiap 2.000 hingga 3.0000 kilometer, atau bisa setiap 3 bulan. 
lalu, bila kamu telah tiga kali melakukan ganti oli, lakukan penggantian pada oli gardan.
ketika kamu memasuki satu tahun, atau 12.000 kilometer, seluruh komponen motor kamu akan dicek.
baca juga:memasuki musim hujan suhu udara menjadi panas, mengapa ini terjadi?
seperti ruang bakar, pengereman, injektor, hingga kelistrikannya.
tahap tersebut yang akan memberitahu kamu jika memang terdapat sebuah masalah pada mesin. 
jadi, bagi yang jarang sekali servis maka hasil pengecekan pun cenderung akan bermasalah.
5.tidak ganti oli tepat waktu
baca juga:cuci motor musim hujan sekarang ini, begini 7 cara cuci motor agar terawat
fungsi oli bagi motor ini sangatlah vital, sebab menjadi elemen yang mampu untuk meminimalisasi gesekan pada mesin serta bisa mendinginkan suhu mesin agar tidak menjadi panas. 
cara kerja dari oli ini adalah dengan cara mengisi berbagai celah yang terdapat pada bagian roda gigi serta pada komponen mesin lain.
oli ini bisa memastikan agar komponen mesin dapat bergerak menjadi lebih halus. 
maka dari itu juga, kamu juga perlu untuk selalu memperhatikan jadwal penggantian oli agar tepat pada waktunya. 
baca juga:suhu terasa cukup panas dan gerah di musim hujan? inilah alasanya
bila ganti oli tidak tepat waktu, maka kamu menambah risiko gesekan antar komponen mesin menjadi semakin kasar.
risiko tersebut akan berakhir merembet pada sebuah kondisi komponen mesin yang akan menjadi cepat aus. 
selain itu juga, komponen seperti stang dan seher pun akan menjadi lebih berat lalu juga bisa bengkok bahkan bisa patah.
bila sudah menjadi seperti itu, kamu pun harus melakukan yang namanya penggantian pada keseluruhan set mesin yang mana perlu dilakukan dengan turun mesin motor.
baca juga:kisah penyesalan dibalik munculnya pulo kemaro, wajib dibaca!
jadi, kamu lakukan ganti oli tepat waktu ketika motor sudah mencapai 4.000 kilometer, atau empat bulan sekali. 
namun, harus disesuaikan juga dengan intensitas pemakaian motor. 
bila kamu berkendara pada kondisi macet dan cuaca panas, sebaiknya ganti oli setiap dua bulan sekali atau ketika mencapai 2.500 kilometer.
terus simak koranlinggaupos.id yang akan menyajikan informasi-informasi bagi pembaca setia, semoga bermanfaat.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, SELASA, 9 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan