Mendukung Penurunan Inflasi, Dinas Pertanian Lubuklinggau Panen Raya Bawang Merah
Pj Wali Kota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa dan unsur Forkopimda panen bawang merah di Kelurahan Air Temam Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Rabu 31 Januari 2024.-Foto : Mukmin-Linggau Pos
Sementara untuk bawang merah biaya perawatanya tidak terlalu tinggi, sehingga kelompok taninya memutuskan untuk beralih ke tanaman bawang merah.
BACA JUGA:Pj Walikota Lubuklinggau H. Trisko Defriyansa: Upayakan Agar Masa Panen Padi Bisa Cepat
“Kendalanya penanam bawang merah saat ini itu curah hujan terlalu tinggi pada waktu penanaman kemarin, kurang hujan juga berpengaruh karena kita di lahan, bukan irigasi, jadi kita ada menyiapkan mesin untuk penyiraman kalau tidak ada hujan, kalau musim penghujan kita lakukan penyemprotan fungisida secara rutin di pagi hari untuk membuang embun - embun air ujan,” imbuhnya.
Suparno juga menambahkan untuk hama yang menyerang tanaman bawang merah paling banyak adalah ulat yang masuk ke dalam umbi bawang, akan tetapi sudah bisa diantisipasi dengan melakukan penyemprotan insektisida secara rutin sehingga membuat hasil panen saat ini bisa lebih maksimal hasilnya.
Sedangkan untuk pemupukan sendiri dilakukan sebanyak 3 kali pemupukan, pada saat umur 15 hari, 25 hari setelah itu pupuk terakhir di usia 45 hari.
Bawang merah sendiri itu sudah bisa dipanen di usia 60 hingga 65 hari setelah proses penanaman.
BACA JUGA:Nestapa Petani Lubuklinggau – Musi Rawas, Sulit Dapat Pupuk Subsidi, Banyak Gagal Panen
Suparno berharap kedepannya pemerintah bisa menstabilkan harga komoditi bawang merah sehingga para petani lebih bisa sejahtera. Salin itu ia juga ia berharap pemerintah juga dapat mengkoordinir pada saat proses panen sehingga petani tidak susah dalam menjual hasil pertaniannya.(*)