Simak, ini Peta Kerawanan Pemilu di Kota Lubuklinggau
Dedi Kariema Jaya – Ketua Bawaslu Kota Lubuklinggau-Foto : Dokumen-Linggau Pos
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Lubuklinggau, Dedi Kariemajaya menyebut pemetaan kerawanan pemilu disebabkan beberapa hal diantaranya yang paling ditekankan profesionalitas penyelenggara pemilu.
Kenapa disebut rawan?
Karena penyelenggara ditingat teknis, KPU direkrut menjelang hari H pemilu sehingga pemahaman terhadap aturan agak rawan. Namun untuk di Kota Lubuklinggau ada incumbent baik di Bawaslu maupun KPU.
Selain itu soal netralitas aparatur baik itu PNS, maupun TNI dan Polri.
BACA JUGA:Bawaslu Amini Aparat Rawan Tidak Netral
“Kalau TNI dan Polri netralnya jelas mutlak tidak ada hak pilih dan juga tidak boleh menjadi penyelenggara Pemilu. Namun untuk PNS ada hal untuk memilih sehingga ada referensi politik, kecendrungan mempunyai selera politik. tapi tidak boleh ditampakkan ke publik. Mengapa rawan karena bisa mengiring atau memobilisasi mendukung peserta pemilu. Sehingga PNS masuk kerawanan yang perlu dicermati,” katanya saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID 1 Februari 2024.
Kemudian soal lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang secara geografis sulit ditempuh dan daerah blank spot.
Kalau untuk di Kota Lubuklinggau daerah Malus Kelurahan Petanang Ilir Kecamatan Lubulinggau Utara I dan Kelurahan Jukung Kecamatan Lubuklinggau Selatan I.
“Ada beberapa TPS saja yang sulit dijangkau dan kurang mendapatkan sorotan publik paling banyak di Kecamatan Lubuklinggau Utara I dan Lubuklinggau Selatan I,” tambahnya.
BACA JUGA:Ketua Bawaslu: Seluruh Kecamatan di Lubuklinggau Rawan Money Politik
Menurutnya pelaporan hasil pemilu mapun laporan pengawasan Pemilu berbasis digital. Memang teknologi diterapkan menggunakan aplikasi. Ada Aplikasi Siswalu yang merupakan aplikasi milik Bawaslu.
Kemudian untuk pelaporan hasil pemilu aplikasi Si Rekap. Hal itu membutuhkan dukungan dari teknologi, baik peralatan maupun jaringan telekomunikasi atau signal.
Kerawanan berikutnya soal bencana, berdasarkan rilis BMKG bahwa pada Februari 2024 rawan terjadi bencana banjir.
“Alhamdulillah untuk di Kota Lubuklinggau tidak begitu rawan banjir. Kalaupun terjadi banjir relatif lebih cepat surut karena tingkat penyerapan air di Kota Lubukliggau cepat. Walaupun banjir tapi cepat surut, relatif tinggi Kota Lubuklinggau. Maka, dipilih lokasi TPS yang dapat terhindar dari banjir,” paparnya.