Kasus DBD Meningkat, Dinkes Musi Rawas Minta Warga Kenali Gejalanya

Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Iwan Joko Sulistio saat melakukan fogging di Kecamatan Tugumulyo.-Foto : Dokumen-Dinkes Musi Rawas

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Terjadi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas dari Januari hingga 6 Februari tercatat ada 27 kasus DBD.

“Dari Januari hingga sekarang ada 27 kasus. Gabungan kasus dari Janauri. Memang peningkatan,” demikian kata Kepala Dinkes Kabupaten Musi Rawas, dr Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Renaldi Oktavianus didampingi Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Iwan Joko Sulistio kepada KORAN LINGGAU POS.ID, Salasa 6 Februari 2024.

Menurutnya dari total kasus DBD tersebut tersebar di 8 kecamatan yakni Kecamatan Sukakarya, Kecamatan Tugumulyo, Kecamatan Tuah Negeri, Kecamatan BTS Ulu dan Kecamatan Muara Lakitan, Kecamatan Megang Sakti, Muara Beliti, Muara Kelingi. 

“Yang paling banyak di Kecamatan Tugumulyo dan Muara Beliti dan Kecamatan Suka Karya,” jelasnya. 

BACA JUGA:Waspada Kasus DBD Meningkat Bertambah Jadi 11 Kasus

Iwan menyebutkan bahwa dari 8 kecamatan tersebut yang telah dilakukan fogging di Kecamatan Tugumulyo dan Tuah Negeri.

Fogging dilakukan karena terjadi peningkatan kasus DBD di kawasan tersebut. Faktor utama untuk dilakukan fogging pertama karena terjadi peningkatan kasus. 

Kemudian ditemukan perindukan nyamuk atau jentik. Di beberapa rumah ditemukan penderita atau beresiko. Fogging dilakukan hingga radius 100 meter dari rumah warga yang terjangkit DBD. 

Iwan menjelaskan sebagian besar penderita sudah sembuh setelah dirawat disejumlah rumah sakit. Hingga kini Pukesmas terus memantau perkembangan kasus. 

BACA JUGA:Terjadi 122 Kasus DBD, Warga Lubuklinggau Diminta Waspada Puskesmas Siaga

“Apabila ditemukan warga yang mengalami demam tinggi maka langsung dilakukan pemeriksaan,” jelasnya. 

Menurutnya, semua puskemas yang ada di Kabupaten Musi Rawas sudah punya alat untuk periksa DBD nama alatnya NS1.

“Dengan adanya alat ini bisa langsung dilakukan pemeriksaan sehingga cepat diketahui DBD atau tidak. Dengan cepat diketahui penanganan bisa langsung dilakukan,” tambahnya. 

Untuk memutus mata rantai berkembang biaknya nyamuk masyarkaat harus aktif melaksanakan Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN), melaksanakan gotong-royong membersihkan lingkungan tempat tinggal. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan