Anak Terkena Diare, Segera Bawa ke Rumah Sakit Jika ada Tanda Seperti Ini

Diare umumnya tidak berbahaya dan dapat diobati dengan penanganan mandiri di rumah. Namun, waspadai bila diare memburuk-Foto : yankes.kemkes.go.id -

KORANLINGGAUPOS.ID  - DI MUSIM Pancaroba seperti saat ini, waspada terhadap penyakit diare terhadap anak.

Diare pada umumnya disebabkan oleh salah makan. Disebabkan kita mengkonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi dengan virus atau bakteri. 

Jika sudah parah, diare terkadang juga perlu ditangani oleh dokter. Terhadap anak, biasanya diare terjadi karena anak suka jajan sembarangan. Jajan disembarang tempat dimana makanannya terpapar debu yang membuat anak terkena diare. 

Untuk itu, penting bagi orang tua mengenali anak terkena diare. Orang tua harus lebih memperhatikan berbagai gejala yang diare yang muncul ditubuh anak sehingga bisa segera ditangani dengan baik. 

BACA JUGA:Perlu Diketahui, 4 Manfaat Kandungan DNA Salmon dalam Produk Kecantikan

Dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id diare sendiri penyakit yang membuat si penderita sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau cair. 

Diare umumnya berlangsung kurang dari 14 hari untuk diare akut. Namun, pada sebagian kasus, diare dapat berlanjut hingga lebih dari 14 hari ketika yang disebut diare kronis.

Gejala diare yang timbul pun bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh penderita diare diawali dengan perut mulas. Lalu buang air besar cair bahkan berdarah. Sulit menahan buang air besar, pusing, lemas dan kulit terasa kering.

Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan.

BACA JUGA:5 Cara Menghilangkan Daki Secara Efektif, Kulit Jadi Glowing Saat Lebaran

Untuk pengobatan diare yang tepat, yang paling utama mencegah dehidrasi. Dehidrasi sendiri kondisi ketika cairan tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh tidak berfungsi secara normal. 

Untuk pencegahannya penderita dapat meminum cairan elektrolit, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selain itu, konsumsi makanan lunak, suplemen probiotik, dan obat anti diare bisa didapatkan di apotek atau toko obat, juga disarankan untuk mempercepat pemulihan diare.

Pada kondisi yang lebih serius, biasanya dokter akan memberikan obat-obatan seperti obat antibiotik, obat pereda nyeri hingga obat yang dapat memperlambat gerakan usus.

Sementara untuk mencegah diare, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan makanan, misalnya dengan mencuci buah dan sayur sebelum dimakan, tidak mengonsumsi makanan atau minum air yang belum dimasak sampai matang, dan rajin mencuci tangan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan