Anak Terkena Diare, Segera Bawa ke Rumah Sakit Jika ada Tanda Seperti Ini
Diare umumnya tidak berbahaya dan dapat diobati dengan penanganan mandiri di rumah. Namun, waspadai bila diare memburuk-Foto : yankes.kemkes.go.id -
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan.
Untuk pengobatan diare yang tepat, yang paling utama mencegah dehidrasi. Dehidrasi sendiri kondisi ketika cairan tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh tidak berfungsi secara normal.
Untuk pencegahannya penderita dapat meminum cairan elektrolit, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selain itu, konsumsi makanan lunak, suplemen probiotik, dan obat anti diare bisa didapatkan di apotek atau toko obat, juga disarankan untuk mempercepat pemulihan diare.
Pada kondisi yang lebih serius, biasanya dokter akan memberikan obat-obatan seperti obat antibiotik, obat pereda nyeri hingga obat yang dapat memperlambat gerakan usus.
Sementara untuk mencegah diare, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan makanan, misalnya dengan mencuci buah dan sayur sebelum dimakan, tidak mengonsumsi makanan atau minum air yang belum dimasak sampai matang, dan rajin mencuci tangan.
BACA JUGA:Berikut 4 Resep Masakan Awet Muda yang Perlu Dikonsumsi
Lalu kapan kita harus membawa anak kita ke dokter ketika terkena diare. Karena biasanya lantaran panik orang tua lupa akan hal ini.
Diare umumnya tidak berbahaya dan dapat diobati dengan penanganan mandiri di rumah. Namun, waspadai bila diare memburuk atau berlangsung lebih dari 2 hari pada orang dewasa, atau lebih dari 24 jam pada anak-anak.
Untuk itu segera bawa anak ke IGD rumah sakit apabila anak mengalami diare yang disertai dengan adanya tanda-tanda dehidrasi, demam lebih dari 39°C, muntah berkali-kali. Lalu ada darah atau nanah pada tinja. Tinja berwarna hitam dan lembek serta sakit parah di perut dan dubur.
Dokter akan terlebih dahulu menanyakan gejala, riwayat penyakit, dan pengobatan yang sedang dijalani pasien. Diare akut biasanya disebabkan oleh keracunan makanan (infeksi), alergi makanan, atau intoleransi.
BACA JUGA:4 Manfaat Buah Duku Untuk Kulit Wajah, Dari Mencegah Penuaan Dini Hingga Mencerahkan Kulit
Diare akibat keracunan makanan dan intoleransi laktosa dapat didiagnosis dari gejala dan riwayat makanan yang dikonsumsi pasien. Bila perlu, dokter juga dapat menguji sampel feses. Sementara diare yang diduga akibat alergi makanan perlu dipastikan dengan tes alergi.
Diare kronis mungkin memerlukan lebih banyak pemeriksaan penunjang agar penyebabnya bisa diketahui. (*)