Cerita Unik Dibalik Pemindahan Lokomotif C3082 ke Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Kota Lubuklinggau

Kondisi Lokomotif C3082 yang ada di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya di Kota Lubuklinggau, Jumat 19 April 2024.-Foto : Ardi-Linggau Pos

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Jika berkesempatan berkunjung ke Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya yang ada di Kota Lubuklinggau, kalian akan menemukan mobil Lokomotif C3082.

Lokomotif ini ternyata menjadi salah satu saksi bisu perjuangan kemerdekan Republik Indonesia di Kota Lubuklinggau. 

Berdasarkan keterangan dari Berlian, petugas dan sejarahwan di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya saat dibincangi KORAN LINGGAUPOS, Jumat 19 April 2024.

Lokomotif  C308 adalah lokomotif uap buatan pabrik Hannover-Linden 1930, dengan berat kosong 31,6 ton, memiliki panjang 10.796 mm, daya mesin 660hp, dan dapat melaju 75 km/jam.

BACA JUGA:Sejarah Dibalik Benda Bersejarah di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Lubuklinggau, Kereta Lokomotif Uap C3082

Lokomotif ini kemudian di simpan di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. Sebelum di museumkan di Subkoss Garuda Sriwijaya, Lokomotif ini sempat "nongkrong" di dekat palang pintu kereta api.

Lalu ketika Museum Subkoss Garuda Sriwijaya di resmikan pada 15 Januari  tahun 1988, lokomotif ini dipindahkan.

Namun menurut Berlian, ada cerita unik saat pemindahan lokomotif ini ke Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. Karena cukup besar, saat pemindahan dilakukan dengan cara bergotong royong.

Saat Proses pemindahan lokomotif ini menggunakan rel kereta api yang  di lepas pasang seperti estafet.

BACA JUGA:Pindahnya Lokomotif Uap C 3082 Peninggalan Belanda di Museum Subkoss Kota Lubuklinggau, Penelusuran dan Jejak

"Di tarik pakai derek,  jadi relnyo itu rel lepas pasang. Kita gunakan balok- balok, di tarik. Kalau sudah maju (Lokomotif) yang belakang (Rel) diletakan di depan lagi terus secara estafet (berganti-ganti). Waktu pemindahanya pun karena gotong royong ya ramai orang, bahkan sampai menimbulkan kemacetan saat itu," ungkap Berlian.

Berlian juga mengatakan fungsi lokomotif ini dulu untuk penumpang dan hasil bumi (sawit dan karet) masyarakat. 

Lokomotif ini di letakkan di  Museum Subkoss dikarenakan dulu Subkoss merupakan ibukota pemerintahan yang dikenal dengan nama Onder District Musi Ulu. Yang kalau di ubah ke bahasa Indonesia menjadi ibukota Musi Rawas.

"Inilah (Subkoss, red) yang menjadi pusat pemerintahan. Bahkan dahulu ada bupatinya juga, Disebut kontelir. yang memimpin Lubukllinggau ya kontelir," jelas Berlian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan