Begini Kronologi Lengkap Pasangan Suami Istri jadi Korban Banjir Muratara 2024
Proses evakuasi terhadap jenazah korban banjir bandang Muratara yakni Taim, warga Dusun II, Desa Lubuk Kumbung Lama, Kecamatan Karang Jaya.-Foto : Dokumen -Warga Muratara
MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Malang dialami pasangan suami istri (pasutri) lansia di Desa Lubuk kumbung, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Keduanya meninggal dunia usai terseret arus banjir bandang luapan Sungai Rupit.
Pasangan Suami Istri itu yakni Taim (70) dan Ainil (65). Mereka adalah warga Dusun II, Desa Lubuk Kumbung Lama, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Keduanya hanyut pada Selasa 16 April sekitar pukul 06.00 WIB saat berada di pondok kebunnya. Jenazah Ainil ditemukan Selasa sore 16 April 2024. Sementara jenazah Taim baru ditemukan Jumat 19 April 2024.
Dian Burlian selaku warga setempat membenarkan bahwa kedua korban diketahui hanyut dan hilang saat banjir bandang yang menimpa Desa Lubuk Kumbung.
BACA JUGA:Prihatin dengan Banjir Muratara, Warga Minta Pemerintah Tegas Melarang Tambang Ilegal
“Taim ditemukan warga Jumat 19 April 2024 sekitar pukul 09.00 WIB,” ungkap Dian.
Saat ditemukan, jenazah Taim yang mulai membengkak berada di pinggir sungai dengan posisi duduk. TKP penemuan jenazah sekitar 10 kilo meter dari pondok korban.
Dian juga mengungkap kronologis pasutri ini bisa hanyut dan hilang.
“Saat kejadian banjir bandang pasutri ini menginap di pondok kebun yang terletak di pinggir Sungai Rupit. Malangnya sekitar pukul 06.00 WIB pondok mereka diterjang air, sehingga anaknya yang mencari kedua korban di kebun, sudah tidak ada lagi di pondok dan pondok juga rata dengan tanah, dengan itu anakanya menduga bahwa kedua orang tuanya telah hanyut,” ungkap Dian.
BACA JUGA:2.976 Pelanggan PLN Terdampak Banjir Muratara, 3 Kecamatan Gelap Gulita
Dengan itu anak dan warga terus mencari korban, dan saat ditemukan kedua korban sudah meninggal dunia.
Malangnya selain meninggal dunia untuk rumahnya pasutri lansia di Desa Lubuk Kumbung juga rusak dan rata dengan tanah.
Selain itu, di Desa Lubuk Kumbung ada 57 rumah yang hanyut, sisanya 70 rusak berat, ratusan rusak ringan dan yang tidak terdampak hanya 12 rumah, dan jembatan gantung pun putus sehingga untuk menyberang warga menggunakan perahu mesin (ketek).
Sementara itu Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardani Sik, melalui Kapolsek Karang Jaya Iptu Antoni membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.