Kisah Adi Supendi, 20 Tahun Berjualan Roti Keliling
Pak De Adi Supendi saat berjulan di Jalan Fatmawati, Kelurahan Taba Jemekah, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau-Foto - Gilang Andika-Linggau Pos
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Roti adalah makanan yang berbahan dasar utama tepung terigu dengan di kasih air dan dikasih ragi, tetapi ada juga roti yang tidak mengunakan ragi.
Dengan perkembangan zaman manusia membuat roti sudah banyak tambahan berbagai bahan seperti mentega, telur, garam dan minyak untuk menambahkan kadar protein.
Tambahan bahan tadi membuat roti jadi lembut dan memiliki rasa empung dan gurih sesuai yang diinginkan.
Roti sendiri sudah di Negara Barat dan juga Timur Tengah sudah menjadi makanan pokok mereka.
BACA JUGA:Rekomendasi Kerajinan Tangan Asli Jawa Tengah di Lubuklinggau
Sangat banyak olahan roti yang bisa kita jumpai seperti roti tawar, roti kacang hijau, roti coklat, roti keju, roti srikaya dan masih banyak olahan roti yang lainnya.
Salah satu rekomendasi pedagang roti yang ada di Lubuklinggau yaitu Roti Pak De Adi Supendi.
Ia mengaku bahwa dia berjualan roti ini setiap hari dan berjualan keliling di area kalau pagi Marga Mulya, Niken, dan Cereme dan sore hari kisaran area Rca sampai Masjid Agung As Salam.
Supendi start berjualan roti mulai dari jam 07.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, sampai jam 17.00 WIB dengan catatan belum habis rotinya.
BACA JUGA:Menikmati Es Rumput Laut dan Es Jagung Keju 365
“Saya berjualan roti ini sebenarnya sudah lama ada sekitar 20 tahunan, tetapi untuk di Lubuklinggau ini saya baru 4 hari berjualan roti ini. Karena saya ini ikut orang jadi tempat berjualan roti nya berpindah mulai dari Bandung, Jakarta, Palembang dan yang paling jauh itu Papua,”jelas Supendi.
Roti yang saya jual ini banyak pilihan menu nya seperti roti coklat, roti keju, roti srikaya, roti kelapa, dan roti blueberry dan harganya satu roti Rp 2.000.
Untuk roti ini buat sendiri semua fresh, jadi setiap mau jualan malam nya kita buat dan subuh kita tinggal panggang jadi rotinya masih anget saat pagi hari.
“Dalam sehari saya bisa menjual 500 porsi roti, dan Alhamdulillahnya selama 4 hari berjualan di Lubuklinggau habis terus roti, walaupun kita harus masuk ke gang-gang untuk menawarkan roti kita,”ungkapnya.