3 Tips Memutus Rantai Generasi Sandwich, Apa Penyebabnya?
Generasi sandwich menghadapi tantangan untuk meneruskan kehidupan tiga generasi sekaligus yakni orang tua, diri mereka sendiri, dan anak-tangkap layar-@Virgo
KORANLINGGAUPOS.ID - Di tengah perubahan zaman, muncul fenomena baru dalam kehidupan berkeluarga.
Mereka disebut dengan generasi sandwich, istilah yang mengacu pada generasi yang 'terjebak' dalam tanggung jawab yang bukan tanggung jawabnya.
Sandwich generation merupakan fenomena yang mengharuskan seseorang mendukung 3 generasi sekaligus. Jika dianalogikan, roti itu ibarat orang tua (generasi atas), anak (generasi bawah), sedangkan isi utama dari sandwich adalah dirinya sendiri.
BACA JUGA:Begini Cara Mendidik Generasi Stroberi
Mereka harus mengelola keuangan mereka sendiri sambil memberikan dukungan keuangan kepada orang tua pensiunan atau anak-anak tanggungan mereka.
Menurut informasi dari situs resmi OJK, istilah ini diperkenalkan pada tahun 1981 oleh Dorothy A. Miller, seorang profesor dari University of Kentucky, AS. Generasi sandwich menghadapi tantangan untuk meneruskan kehidupan tiga generasi sekaligus yakni orang tua, diri mereka sendiri, dan anak-anak.
Menurut Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Lathifah Hanum, peran generasi sandwich tidaklah mudah karena perlu mempertimbangkan perbedaan kedua generasi tersebut.
BACA JUGA:Ingin jadi Generasi Tangguh, Berikut 7 Manfaat Ikut Kegiatan LDKS di Sekolah
Dikutip dari situs resmi UI Lathifah mengatakan, anak-anak dan remaja membutuhkan arahan dari orang tua untuk mengembangkan dan mendewasakan dirinya, sedangkan lansia membutuhkan pendampingan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Menurutnya, situasi generasi sandwich bisa menjadi lebih kompleks jika lansia yang dirawat memiliki kondisi kesehatan yang mengkhawatirkan.
Lathifah berpendapat, untuk bisa menjadi generasi sandwich, individu harus memiliki persiapan yang matang. Sumber daya keuangan mereka harus stabil dan mencukupi.
BACA JUGA:Ponpes Mafaza Lubuklinggau Siap Ciptakan Generasi Qur'ani dan Berprestasi
Lathifah menegaskan, untuk menjadi generasi sandwich, kebutuhan keluarga inti harus terpenuhi sebelum memutuskan berkontribusi untuk kebutuhan keluarga besar. Individu juga harus mempersiapkan mental dalam menjalankan peran tersebut, terutama dalam menyesuaikan ekspektasi dalam berbagai situasi.
Aspek lain yang perlu diperhatikan oleh generasi sandwich adalah kualitas hubungan dengan orang tua atau anak. Kedua belah pihak harus bisa berkomunikasi secara terbuka dan mendiskusikan berbagai kendala sehingga setiap generasi mempunyai peluang untuk menyelesaikan permasalahan.