Fakta Atau Mitos Benarkah Orang yang Sering Marah-Marah Picu Cepat Tua? Ini Penjelasan Para Ahli

Fakta atau mitos orang yang sering marah-marah ternyata lebih cepat tua.-Tangkap layar-klikdokter

KORANLINGGAUPOS.ID - Marah bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adanya rangsangan emosional yang dialami oleh seseorang. 

Seperti diketahui, emosi erat kaitannya dengan pikiran dan amarah. Bagian otak yang mengatur emosi adalah sistem limbik. 

Sistem limbik adalah sebuah sistem yang hanya dimiliki manusia. Sistem ini mengatur perilaku manusia atau motivasi, kondisi emosi, serta pembentukan memori.

Hal ini disampaikan oleh Dr. Greeta Greewal, ahli bedah kosmetik dan kesehatan dari Klinik Kesehatan 9Muses mengatakan bahwa itu bukan sekadar mitos belaka. 

BACA JUGA:5 Fakta Unik Orang Pendiam, Ternyata Menyimpan Banyak Hal yang Mengejutkan

Mood atau suasana hati ternyata memang benar bisa memengaruhi kesehatan kulit dan tampilan wajah. Ia menyatakan bahwa mood atau suasana hati bisa memengaruhi kesehatan kulit wajah.

Nah, ketika marah, ada berbagai otot-otot yang bekerja keras dalam keadaan ini, contohnya wajah akan cemberut saat kita marah. 

Wajah manusia membutuhkan 43 otot untuk mengerutkan kening ketika cemberut, dan hanya membutuhkan 14 otot untuk tersenyum. 

Hal ini dapat diartikan jika marah-marah membutuhkan lebih banyak otot daripada tersenyum. Ketika marah, otot-otot tersebut akan menjadi tegang, sehingga membuat wajah terlihat lebih tua karena kerutan-kerutan yang terjadi pada wajah.

BACA JUGA:8 Fakta Kenapa Burung Gereja Tidak Boleh Dipelihara,Berikut Penjelasannya

Bahkan, selain bisa mempengaruhi kulit, berdasarkan penelitian dari University of Valencia, Spanyol, disebutkan bahwa jika seseorang sedang dalam kemarahan, akan terjadi perubahan pada respon aktivitas jantung, hormon, dan lainnya. 

Hal ini tentu bisa memicu timbulnya berbagai macam penyakit. Seperti hipertensi, jantung, bahkan bisa menyebabkan kanker. 

Selain itu, para ilmuwan dari National University of Singapore (NUS) meneliti kemungkinan dampak kesehatan jangka panjang dari kesabaran. 

Objek penelitian ini adalah 1.158 mahasiswi NUS yang sehat. Mahasiswi yang diteliti tersebut diminta terlibat dalam permainan ekonomi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan