Bersahabat dengan Lansia yang Kesepian

Penyuluh KB Kabupaten Musi Rawas Utara Apilion Joniko,SE,M.Pd saat berkunjung ke salah satu rumah lansia. -Foto : Dokumen-Apilion Joniko

Oleh: Apilion Joniko,SE,M.Pd | (Penyuluh KB Kabupaten Musi Rawas Utara)

KORANLINGGAUPOS.ID - Duduk terdiam di dekat jendela atau di teras rumah, ditemani secangkir teh hangat, mendengar radio, dan membaca.

Begitulah bayangan yang dimiliki orang-orang saat mendengar kata lansia.

Sebuah tongkat menjadi teman yang menemani mereka saat mencoba berjalan-jalan di sekitar rumah.

Saat pulang, rutinitas membosankan pun akan terulang. Tak dapat dipungkiri, lansia adalah golongan orang paling kesepian di dunia.

Itulah sebabnya sebagian lansia memilih tinggal di panti jompo agar memiliki teman senasib.

Namun, apakah berada di panti jompo mampu mengobati rasa kesepian itu? Tentu saja tidak. Rasa kesepian timbul akibat kurangnya perhatian dari keluarga.

Anak-anak sudah berkeluarga, memiliki rumah sendiri, dan pulang setahun sekali.

BACA JUGA:Tips Lansia Tetap Sehat Selama Puasa Ramadan

Jika tinggal bersama anaknya, pasti ditinggal bekerja dan tak ada waktu mengobrol bersama. Tinggal di panti jompo hanya memberi sedikit hiburan, bukan untuk membunuh kesepian 

Meskipun sangat ingin ditemani salah satu keluarga, lansia pasti memiliki rasa tak enak hati untuk mengungkapkannya.

Mereka takut mengganggu aktivitas anak-anaknya. Bahkan merasa telah menjadi beban. Suasana hati sering tidak baik, tetapi kesulitan dalam berekspresi.

Tak dapat dipungkiri stress adalah puncak dari penyakit, terutama darah tinggi. Oleh karena itu, banyak dari lansia sering jatuh sakit hingga meninggal dunia karena tidak bahagia. 

Sifat orang tua yang senewen, banyak melayangkan protes, arogan, dan banyak menuntut lahir dari rasa kesepian mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan