LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Nama H Sulaiman Kohar (SUKO) makin diyakini bakal maju di Pilkada Kota Lubuklinggau 2024 mendatang. Terutama, pasca dirinya sendiri sudah menyatakan siap maju dan bertarung di Pilkada mendatang.
Kini publik pun mulai menakar, siapa yang siap dan layak menjadi pasangan SUKO? Dan salah satunya nama Hj Yetti Oktarkna Prana yang nuncul, dan diyakini sangat berpotensi mendampingi SUKO.
Pengamat Politik, Eka Rahman pun menilai, memang ada keinginan beberapa waktu terakhir ini untuk men “duet” kan figur H Sulaiman Kohar (SUKO) dengan Hj Yetti Oktarina Prana (RP) dalam kontestasi Pilkada 2024.
“Saya pikir bagian dari narasi wacana atau mungkin strategi terkait perencanaan misalnya Plan A, Plan B dan seterusnya dalam meraih target-target jabatan politik. Dan itu sah saja, merupakan hak konstitusional seseorang sepanjang memenuhi syarat sebagaimana termaktub dalam UU No. 10/2016 tentang Pilkada. Namun, apakah narasi sebagaimana diatas akan terealisasi maka akan dipengaruhi oleh beberapa variabel,” jelasnya Kamis 15 November 2023.
BACA JUGA:Pilkada Lubuklinggau 2024, Kabarnya Perwakilan Pujasuma Bakal Nyalon Independen
Pertama ungkap eka, bagaimana hasil akhir dari keikutsertaan Rina Prana dalam kontestasi Pileg 2024? Karena sebagaimana kita ketahui bahwa yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai salah satu bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Dapil Sumatera Selatan. Artinya, hasil akhir pileg akan berpengaruh pada apakah Rina Prana berpeluang ikut kontestasi pilkada atau tidak.
Jika terpilih sebagai anggota DPD dari dapil Sumsel, tentu tertutup sudah ekspektasi para pihak untuk menduet kan istri mantan Wako Prana Putra Sohe ini dengan Sulaiman Kohar. Sebaliknya jika tak memiliki ‘garis tangan’ menjadi anggota DPD, mungkin saja peluang untuk pihak lain mendorongnya ke kontestasi pilkada masih terbuka lebar - tentu dengan pertimbangan dan kalkulasi dari beliau dan orang-2 disekitarnya -.
Kedua, lanjutnya, kenapa pilihan politik Rina Prana ke DPD, bukan ke DPR RI yang dapilnya relatif lebih kecil (terbagi Sumsel-1/Sumsel-2), atau bahkan fokus ke kontestasi pilkada yang lebih kecil lagi dengan kurang darib150.000 pemilih ? Menurutnya ini bagian dari “pilihan” Rina Prana untuk merintis karir politik yang tidak terlalu memiliki “resiko” (baik dari sisi waktu, resiko berhadapan dengan beragam back ground masyarakat dan lainnya).
Karena mungkin selama 15 tahun dia “bercermin” dari sang suami Prana Sohe tatkala menjabat wawako/wako. Demikian halnya jika memilih karir DPR RI yang memiliki “beban politik” yang besar terkait fungsi legislasi, budgeting dan controling. Pilihan menjadi anggota DPD sangat rasional, resiko dan beban politiknya lebih rendah dari jabatan sebagaimana diatas.
BACA JUGA:Adik Ipar H SN Prana Putra Sohe Peluang Nyalon Walikota Lubuklinggau
“Nah, pertanyaannya, apakah Bu Rina Prana siap mengambil resiko/beban politik jika nanti ikut kontestasi pilkada? Ini yang harus dengan matang beliau pertimbangkan.
Ketiga, jika memang beliau berkenan ikut kontestasi Pilkada Kota Lubuklinggau 2024 dengan skema sebagai calon wako mendampingi Sulaiman Kohar, apakah yang bersangkutan juga berkenan? Karena dari beberapa survey popularitas/elektabilitas hasilnya menunjukkan bahwa peluangnya sebagai bakal calon justru di atas Sulaiman Kohar. Artinya, Rina Prana punya kualifikasi/kapasitas tidak hanya di level wawako, tetapi potensinya di level wako juga cukup besar. Baik back ground politik sebagai mantan ketua parpol, mantan anggota DPRD dan kapasitasnya selaku istri mantan kepala daerah,” ungkapnya.
Singkatnya, jikapun yang bersangkutan memilih ikut kontestasi Pilkada, belum tentu juga mendampingi SUKO, karena potensinya keterpilihannya ‘setara atau bahkan mungkin lebih’ dari data survey.
Keempat, bahwa pilihan dia untuk ikut kontestasi DPD dan Prana Sohe di DPR RI. Kemungkinan salah satu pertimbangannya adalah ‘sharing area pertempuran politik’ di antara orang-2 dekat.
BACA JUGA:Dikabarkan Dapat Tiket DPP Golkar Nyalon Walikota Lubuklinggau, H Rodi Wijaya Angkat Bicara