"Bukan yang langka tidak ada LPG, karena saat ini masih ada. Hanya saja terbatas karena yang ngatur ya mereka dari pihak Pertamin. Mungkin di lebaran disalurkan lebih banyak sehingga di bulan ini dibatasi," ungkapnya.
Agen lanjutnya hanya menyalurkan sementara pemerintah hanya mengawasi penyaluran dan sebagainya.
"Paling yang bisa kita lakukan minta tambah kuota. Itupun kita tidak bisa asal nambah kuota. Kita selalu mengajukan hanya saja kan kita harus lihat kebutuhan dari warga miskin kita. Jangan sampai yang kita ajukan melebihi jumlah warga miskin kita," jelasnya.
Sekarang ini tegas Andang, masalahnya LPG yang harusnya untuk warga miskin sehingga kuotanya dihitung berdasarkan warga miskin tapi warga ekonomi menengah keatas ikut menikmati.
BACA JUGA:BPSK Sebut ‘Pasar Gelap’ Picu Kelangkaan LPG di Lubuklinggau
Sehingga seringkali yang mempermasalahkan mereka yang memang ekonomi menegah.
Mereka tentu jelas tidak dapat kuota karena mereka tidak masuk daftar di pangkalan.
"Langka ini dirasakan bagi yang mampu. Bagi yang tidak mampu justru dapat karena namanya terdaftar. Mereka terdaftar di aplikasi aps, sudah pasti dapat karena seluruh pangkalan sudah menerapkan. Nah mungkin saja masyarakat yang belum daftar segera daftar di pangkalan diwilayah mereka," jelasnya lagi. (*)