LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Ustadz Abdurahman Al Banjari datangi Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Jumat 24 Mei 2024. Untuk apa?
Kedatangan Ustadz Abdurahman Al Banjari ternyata untuk memberikan tausiah di hadapan seluruh petugas dan warga binaan Lapas Kelas IIA Lubuklinggau
Kegiatan yang penuh kehangatan itu berlangsung di aula Lapas Kelas IIA Lubuklinggau ikuti seluruh warga binaan dan petugas Lapas Kelas IIA Lubuklinggau.
Kepala Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Hamdi Hasibuan beserta jajaran menyambut dengan hangat kedatangan Ustadz Abdurahman Al Banjari.
Kepala Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Hamdi Hasibuan menyampaikan sambutan saat hadirnya Ustadz Abdurahman Al Banjari yang berlangsung di aula Lapas, Jumat 24 Mei 2024.--
BACA JUGA:Tauke Sawit Nibung Muratara Kena Tonjok, ini Pelakunya
Dalam kesempatan itu Ustadz Abdurahman Al Banjari, menyampaikan bahwa, kehadirannya di Lapas Lubuklinggau dalam rangka safari dakwah pembekalan iman bagi warga binaan.
Kegiatan safari dakwah oleh Ustadz Abdurahman Al Banjari berlangsung dengan khidmat.
Salah satu pesan penting yang disampaikan dalam tausiyahnya, Ustadz Abdurahman Al Banjari mengingatkan bahwa semua yang terjadi dalam hidup bukanlah sebuah kebetulan, tapi sudah takdir dari Allah SWT dan tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa izin dari Allah SWT.
Ia juga mendoakan semoga dosa-dosa kita yang lalu, sekarang, dan masa depan diampuni oleh Allah SWT.
BACA JUGA:Pecandu Judi Slot di Musi Rawas Bikin Resah, Embat HP Teman yang Lagi Tidur
“ Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, dibandingkan dengan makhluk yang lain, karena diberikan akal dan nafsu.
Sementara binatang hanya diberikan nafsu saja, oleh sebab itu manusia harus menggunakan pikiran dalam setiap perbuatan,” pesan Ustadz Abdurahman Al Banjari.
Saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Jumat 24 Mei 2024, Kalapas Kelas IIA Lubuklinggau Hamdi Hasibuan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Ustadz Abdurahman Al Banjari.
"Semoga melalui kegiatan safari dakwah ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga binaan maupun petugas.