Eksistensi Taman Olahraga Silampari (TOS) sebagai Ruang Ketiga Publik

Minggu 14 Jul 2024 - 21:14 WIB
Reporter : SUSYANTO TUNUT & METHA ADITYA
Editor : SULIS

3. Respon UMKM Dan Pengunjung Terhadap Keberadaan TOS

Pada umumnya Responden menyatakan  keberadaan TOS membantu usaha mereka.  Terdapat 6 (enam) atau 5 (lima) persen Responden yang menyatakan bahwa keberadaan TOS kurang membantu.  Melalui in depth interview diketahui bahwa sikap ini terkait dengan dagangannya kurang laku.  Responden ini diketahui berjualan Kacamata (sun glasses) dan Ikan Cupang.  

Banyaknya pedagang kuliner menunjukkan bahwa produk kuliner diminati oleh pengunjung TOS.  Hasil in depth interview terhadap beberapa pengunjung menunjukkan bahwa selain berolahraga, tujuan utama berkunjung ke TOS adalah untuk wisata Kuliner.  Pengunjung yang lain menyatakan bahwa untuk berolahraga mereka memilih weekdays, sedangkan hari Minggu sengaja untuk rekreasi bersama keluarga dan menikmati kuliner yang dijajakan.

BACA JUGA:Top Banget! UMKM Olah Ikan Seluang jadi Kerupuk Omzet Jutaan

Sebagian besar (91,6 persen) UMKM dan Pengunjung menyatakan bahwa fasilitas yang ada di TOS sudah baik.  Responden yang menyatakan fasilitas TOS Kurang Baik didasarkan pada penilaian kurangnya lokasi untuk mereka berdagang.

Sedangkan dari sisi Pengunjung lebih menyoroti kondisi jogging track yang kurang memadai (kurang lebar dan kurang terawat). 

Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa fasilitas bermain anak dalam keadaan rusak dan tidak bisa digunakan (jungkat-jungkit, sepeda statis, tangga lengkung).  Lingkungan RPTRA juga kurang terawat sehingga kurang menarik untuk dijadikan tempat nongkrong.

Pedagang maupun Pengunjung berpendapat bahwa pengelolaan kebersihan perlu ditingkatkan.  Hal yang perlu mendapat perhatian juga adalah fasilitas penerangan dan pengelolaan tanaman/pohon yang ada.  Berdasarkan hasil in depth interview dengan Dinas terkait, koordinasi antar instansi teknis yang sama-sama memiliki kewajiban di TOS sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi masing-masing.

BACA JUGA:Gerakan Minum Kopi Serentak di Lubuklinggau Berjalan Sukses, ini Kata Pj Wako Trisko Defriyansa

Penataan TOS sebagai venus olahraga dan taman bermain/rekreasi dinilai cukup baik.  Responden yang menyatakan penataan fasilitas TOS Cukup Baik, Baik dan Sangat Baik mencapai 93 persen.  Pendapat Responden dari kalangan UMKM ini sejalan dengan hasil in depth interview terhadap Pengunjung.  Penelitian ini membagi lokasi para UMKM yang beroperasi di TOS dalam tiga Zona.  Zona A adalah kelompok UMKM yang beroperasi di pinggir jogging track.  Zona B adalah kelompok UMKM yang beroperasi di Areal Parkir dan di areal RPTRA.  Zona C adalah kelompok UMKM yang beroperasi di tepi jalan Letkol Sukirno.

Hasil penelitian menunjukkan sebaran UMKM berdasarkan zonasi tersebut adalah: Zona A sebanyak  34 (28,6 persen), Zona B sebanyak 64 (53,8 persen), dan Zona C sebanyak 21 (17,6 persen).

Penataan pedagang/UMKM di areal TOS merupakan masalah yang krusial.  Hal ini menyangkut keindahan, kenyamanan, dan ketenteraman.  Keindahan terkait dengan adanya penataan UMKM yang ada sehingga tidak merusak fungsi taman.  Kenyamanan terkait dengan tetap terjaganya fungsi TOS sebagai venu olahraga dan rekreasi keluarga (fungsi ruang ketiga public).  Sedangkan ketentraman menyangkut adanya harmoni antara sesama UMKM sehingga tidak ada pihak yang merasa diperlakukan tidak adil.

BACA JUGA:Mahasiswa KKN Universitas PGRI Silampari Bikin Penyambutan Tahun Baru Islam di Muratara Makin Meriah

Perlu dipertimbangkan pula adanya organisasi/paguyuban/perkumpulan UMKM yang ada.  Organisasi ini dapat dijadikan mitra dalam mengelola TOS sekaligus pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas UMKM yang ada. (Penulis adalah Dosen Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau)

Kategori :