Vitamin C yang terdapat dalam buah jeruk dapat menghambat kerusakan folat.
Folat mudah rusak pada pemanasan, sehingga dianjurkan pemasakan sayuran tidak terlalu lama.
Kekurangan zat besi dalam waktu yang lama memiliki pengaruh terhadap kejadian anemia.
Vitamin C atau Asam Askorbat yang berfungsi dalam membantu absorpsi zat besi dan sebagai antioksidan.
BACA JUGA:5 Opsi Menu Sarapan Pagi Yang Sehat Dan Bergizi Tinggi Cocok Untuk Diet
Contoh sumber vitamin C jambu biji, jeruk, rambutan, kol, sawi, kembang kol, selada air, bayam dan tomat.
Kekurangan vitamin C menyebabkan lemahnya sistem imun.
Vitamin E atau Alfa Tokoferol yang berfungsi sebagai antioksidan yang larut dalam lemak.
Selain itu bersama vitamin C, vitamin E dapat membantu menurunkan stres oksidatif.
BACA JUGA:MPASI yang Tepat untuk Bayi, Ini Tips dari Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia DPC Lubuklinggau
Sayuran berdaun hijau dan buah merupakan sumber vitamin E yang baik, selain minyak tumbuhan.
Biji-bijian khususnya berbentuk kecambah mengandung vitamin E yang baik.
Vitamin K yang memiliki fungsi dalam pengobatan Osteoporosis dan pengeroposan tulang.
Bayi yang mengalami defisiensi vitamin K dapat mengalami penyakit VKDB (kekurangan vitamin K1 dan K2) yang ditandai dengan perdarahan.
BACA JUGA:Perhatikan, Ini Gejala Anak dengan Gizi Buruk
Sumber vitamin K adalah sayuran daun berwarna hijau (daun selada, bayam, buncis).