Begini Perkebunan Konsep Integrated Farming Mini Skala Rumahan

Sabtu 24 Aug 2024 - 19:08 WIB
Reporter : MUHAMMAD YASIN
Editor : MUHAMMAD YASIN

Dian Luthfi mulai dengan buat kompos sebelum berangkat menanam organik.

"Alhamdulillah berhasil dengan cara pengomposan secara konvensional," jelasnya.

BACA JUGA:Bertani Menjadi Mudah, Ini Dia 4 Terobosan Inovasi Teknologi Pertanian Terbaru

BACA JUGA:Untuk Mengatasi Serangan Hama Tikus, Penyuluh Pertanian Di Musi Rawas Melakukan Pengasapan Menggunakan Beleran

Setelah berhasil dengan kompos di kebun Dian Luthfi mencoba kompos limbah dapur.

"Tidak mudah sih awalnya banyak kegagalan karena saya belajarnya otodidak dari berbagai informasi saya ambil. Dari literatur saya ambil, saya praktekkan sendiri. Sampai setahun lebih itu saya tidak berhasil menggunakan komposter yang pakai pakai ember," akuanya.

Ditambahkannya, sampai 2 tahun terakhir ini Dian Luthfi baru menemukan hasil yang disukai.

Dian Luthfi tertarik bercocok tanam organik karena sehat.


Pemberian pupuk kandang.-Foto: Tangkap layar-youtube.com/@BumikuSatu

BACA JUGA:7 Alat Pertanian Sederhana Tanpa Mesin Membantu Petani

BACA JUGA:Inovasi dunia Pertanian, Mudahkan Pekerjaan Petani Bajak Sawah dengan Traktor Remote Kontrol

"Organik itu lebih mudah karena menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah tidak perlu beli-beli pupuk dan sebagainya karena kita bisa mengolah sendiri pupuk," sebutnya.

Dian Luthfi menunjukan bawang merah yang ditanamnya.

"Kita lihat sebesar apa tanam organik secara organik full bawang merah.  Besar sekali ini tanam organik dan bibitnya ngebibitin sendiri dari hasil panen sebelumnya. Ini surprise diluar ekspektasi saya," paparnya.

Tanaman bawang merah Dian Luthfi umur 3 bulan sudah bisa panen.

BACA JUGA:Pertanian Organik Konsep Bedengan Lahan 1005

Kategori :