KORANLINGGAUPOS.ID - Bagi pasangan suami istri yang sudah lama menikah, salah satu cita-cita yang sangat ingin diwujudkan adalah memiliki keturunan.
Cara yang ditempuh bisa dengan program hamil (promil).
Sebelum itu, yuk simak informasi penting dari Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Fitria Koeshardhani, Sp.OG agar promilmu berhasil.
Kita ulas dulu ya, Promil itu serangkaian upaya yang dilakukan pasangan suami istri untuk meningkatkan peluang hamil.
BACA JUGA:5 Manfaat Air Kelapa Muda Bagi Ibu Hamil, Bantu Meringankan Mulas Hingga Menstabillkan Tekanan Darah
BACA JUGA:Diskusi Kesehatan, RS Siloam Silampari Bagi Tips Kehamilan Sehat dan Cegah Stunting
Promil ini biasanya dilakukan pada pasangan infertilitas.
Infertilitas merupakan kegagalan suatu pasangan untuk mendapatkan kehamilan sekurang- kurangnya dalam 12 bulan berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi.
Dr Fitri menjelaskan, usia ideal untuk wanita hamil adalah antara 20-35 tahun.
Usia ini dianggap ideal karena kualitas sel telur wanita masih baik, risiko komplikasi kehamilan, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes, lebih rendah, risiko cacat pada bayi lebih kecil dan risiko masalah kromosom dan gangguan kesuburan lainnya lebih rendah.
BACA JUGA:KB Jenis ini Paling Aman Cegah Kehamilan, dr Indra Tarigan, Sp.OG : Nyaris Tak Ada Efek Samping
BACA JUGA:3 Metode Mendidik Anak Agar Lahir Cerdas yang Dapat Bunda Lakukan Sejak Hamil
Kalau hamil di usia dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun bagaimana resikonya?
Kehamilan perempuan di bawah usia 20 tahun ataupun di atas 35 tahun digolongan kehamilan resiko tinggi yang berdampak terhadap morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) ibu dan janin.
Kehamilan pada ibu berusia di bawah 20 tahun akan lebih berisiko mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan), eklampsia (kejang selama kehamilan), dan infeksi.