KORANLINGGAUPOS.ID - Durian adalah buah yang memiliki kulit berduri tajam, durian bisa dimakan langsung atau diolah dengan berbagai macam-macam makan dan minuman.
Olahan durian hampir setiap orang menyukainya seperti es durian, pancake durian, selai, es krim, kue, dan olahan tempoyak.
Bagi orang awam mungkin mengkonsumsi durian bisa jadi makan aneh baginya apalagi baru pertama mencoba pasti akan aneh.
Karena buah durian memiliki aroma yang sangat menyengat dan memiliki rasa yang unik, salah satunya yaitu tempoyak.
BACA JUGA:Mie Ayam Gacor dan Es Teller: Pesona Kuliner di Lubuk Linggau yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Es Rumput Laut Bismillah: Usaha Kuliner Legendaris yang Bertahan di Tengah Tantangan Ekonomi
Bagi orang yang belum tahu mengenai tempoyak mungkin sedikit aneh mendengar namanya, karena tempoyak terbuat dari buah durian yang difermentasi.
Dari hasil fermentasi inilah membuat tempoyak memiliki rasa asem dan segar, yang sangat enak diolah menjadi berbagai hidangan khas Sumatera Selatan.
Tempoyak sering dijadikan sebagai olahan makanan seperti sambal tempoyak, ikan patin tempoyak, pepes tempoyak, Brengkes tempoyak, sambal teri tempoyak, dan masih banyak yang lainnya.
Tempoyak juga bisa dicampur dengan berbagai olahan makanan bukan hanya ikan patin, bisa juga ikan baung, ikan toman, ikan emas, dan ayam.
BACA JUGA: Rengginang, Produksi UMKM Desa Kalibening Musi Rawas, Kian Diminati Di Kalangan Pecinta Kuliner
BACA JUGA:Kuliner Favorit Warga Lubuk Linggau, Ayam Geprek dan Ayam Bakar Kribo
Makanan yang sangat mudah ditemukan di Pulau Sumatera terutama di Sumatera Selatan, karena tempoyak sangat identik dengan masyarakat Sumatera.
Tempoyak sudah lama dikenal sebagai hidangan favorit bagi raja dan masyarakat umum di tahun 1836 tempoyak sudah menjadi makanan favorit dari suku Melayu.
Dari tahun 1836 tempoyak terus berkembang sampai sekarang dan menjadi salah satu makan yang wajib di santap saat berkunjung ke Indonesia, terutama di pulau Sumatera.