Dahak Hijau Waspada Pneumonia, Ini Gejalanya

Sabtu 16 Nov 2024 - 18:58 WIB
Reporter : RIENA FITRIANI MARIS
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

KORANLINGGAUPOS.ID- Cuaca ekstrim yang tidak menentu, sering kali menyebabkan kesehatan tubuh jadi terganggu. Cuaca yang tiba-tiba panas terik, lalu tiba-tiba hujan deras menyebabkan masalah kesehatan tubuh bermunculan.

Yang paling sering ditemukan dicuaca ekstrim seperti saat ini adalah batuk. Tapi kalian wajib memeriksakan diri ke dokter ketika mendapati batuk berdahak dan dahaknya berwara kuning. 

RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau melalui laman resminya menyebutkan, dahak berwarna kuning bisa jadi itu gejala pneumonia. Lantas apa itu pneumonia ?

Dijelaskan, pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan peradangan dan penumpukan mukus dan cairan di dalam paru. Sehingga menyebabkan penderitanya kesulitan bernafas karena terjadi keterbatasan pengambilan oksigen. 

BACA JUGA:Cegah Anak Batuk Pilek, dr. Ricky Pebriansyah : Imunisasi Harus Lengkap

BACA JUGA:Tak Hanya Obati Batuk, Ini 6 Manfaat Lain Jeruk Nipis Untuk Kesehatan Yang Jarang Diketahui

Mereka yang paling beresiko mengalami pneumonia adalah yang berusia 65 tahun keatas, mengalami riwayat penyakit PPOK, Asma, Gagal Jantung atau penyakit sistem imun. Lalu mereka yang perokok, kebersihan mulut yang buruk serta habis berpergian ke daerah tertantu. 

Untuk mendapati penanganan yang baik wajib diketahui tanda dan gejala kalian menderita pneumonia. Pertama tentu saja mengalami batuk, lalu disertai sesak, hilang nafsu makan, dahak berwarna kehijauan atau kuning atau juga ada bercak darah. Nafas lebih cepat atau pendek, lelah dan kurang tenaga serta mengalami nyeri dada tajam atau menusuk yang memburuk ketika bernafas saat batuk.

Ada beberapa tips agar kita terhindar dari pneumonia. Diantaranya hindari segala faktor resiko ang dapat dicegah, lakukan vaksinasi pneumonia terutama direkomendasikan untuk usia diatas 50 tahun. Rutin lakukan vaksinasi influenza, pemeriksaan gigi yang terjadwal serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir. 

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, untuk mendiagnosis pneumonia, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan terhadap organ paru, untuk mendengarkan apakah ada suara yang tidak normal saat pasien bernapas. Beberapa pemeriksaan tambahan yang mungkin dibutuhkan. 

BACA JUGA:Perasan Jeruk Nipis dan Kecap Bisa Sembuhkan Batuk, Benarkah? Ini Penjelasan Lengkapnya

BACA JUGA:Banjir Muratara, Warga Kelelahan, Gatal-gatal Hingga Batuk Pilek

Pertama melakukan rontgen dada. Pemeriksaan ini membantu dokter untuk mendeteksi pneumonia dan menentukan lokasi serta penyebab infeksi.

Pemeriksaan Darah untuk melihat adanya infeksi yang ditandai dengan peningkatan sel darah putih. Lalu pemeriksaan Denyut Nadi untuk melihat seberapa banyak kadar oksigen yang beredar dalam tubuh, dan bisa digunakan untuk menentukan separah apa pengaruh pneumonia terhadap pertukaran udara di sistem pernapasan.

Selanjutnya tes dahak, dimana dahak akan dianalisis untuk melihat kuman yang menyebabkan infeksi pada paru.

Kategori :