KORANLINGGAUPOS.ID - Belakangan ini, media sosial X ramai membahas curhatan seorang netizen yang melamar kerja sebagai Customer Service, tetapi justru diarahkan ke posisi Admin Judi Online.
Kejadian ini membuat banyak pencari kerja khawatir akan modus lowongan kerja yang menyesatkan.
Ketum Ikatan SDM Profesional Indonesia (ISPI), Ivan Taufiza, mengungkapkan bahwa fenomena ini sangat mengkhawatirkan.
Ia menekankan bahwa pencari kerja, job portal, dan pemerintah harus lebih berhati-hati dalam menangani dan menyaring lowongan pekerjaan yang tersedia di platform digital.
BACA JUGA:Mantap! 33.378 Lowongan CPNS 2025 di BGN, Ini Dia Syarat dan Cara Daftarnya
Menurut Ivan, pencari kerja harus melakukan verifikasi mendalam sebelum melamar pekerjaan di internet. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
Memeriksa reputasi perusahaan melalui website resmi dan media sosial.
Mengecek alamat perusahaan apakah benar-benar ada di lokasi yang disebutkan.
Melihat ulasan dari mantan atau karyawan saat ini melalui platform seperti LinkedIn atau forum diskusi kerja.
"Kami selalu mengingatkan para pencari kerja untuk tidak terburu-buru dan memastikan kejelasan posisi yang ditawarkan sebelum menerima pekerjaan," ujar Ivan, Minggu 12 Januari 2025.
Selain pelamar, Ivan juga menegaskan bahwa platform penyedia lowongan kerja memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa setiap iklan pekerjaan yang ditampilkan benar-benar valid dan bukan penipuan.
Jika menemukan iklan lowongan yang mencurigakan, Ivan menyarankan pelamar segera melaporkan ke platform job portal agar lowongan tersebut ditindaklanjuti.
Senior Advisor Stanford Graduate School of Business sekaligus Chairman Asosiasi HRBTI, Audi Lumbantoruan, mengutuk keras modus penipuan lowongan kerja ini.
BACA JUGA:SKK Migas Buka Lowongan Kerja Bagi yang Menguasai Sistem TI dan Pertambangan, Cek Persyaratannya