Bahaya Rokok dan Vape, Sama-sama Sebabkan PPOK dan Bisa Terkena Tumor Paru

Sabtu 18 Jan 2025 - 18:32 WIB
Reporter : RIENA FITRIANI MARIS
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

Lalu apa gejala khas PPOK? 

BACA JUGA:dr Maya Rentina: Asap Rokok Bahaya untuk Janin dalam Kandungan

BACA JUGA:Angka Perokok Anak dan Remaja Meningkat, Ini Upaya Kemenkes

Ia menjelaskan, gejalanya yang pasti sesak nafas.

Rata-rata pasien yang datang ke rumah sakit itu mengaku sudah sesak nafas, bahkan ada yang sampai berat sehingga harus masuk ICU ini karena saluran pernafasannya sudah sangat tersumbat.

"Gejalanya gak sekarang memang, nanti ketika diusia 40 tahun ke atas. PPOK ini pembunuh nomor ketiga di dunia setelah jantung dan kanker-tumor," tegasnya.  

PPOK ini lanjutnya, tidak bisa sembuh sempurna namun hanya bisa mengkontrolnya saja.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Negara dengan Perokok Terbanyak di Dunia, No 1 Bukan Indonesia

BACA JUGA:Teman Minta Rokok Terus? Tenang Ini 5 Tips Mengatasinya

Karena di PPOK ada yang terkontrol dan tidak terkontrol.

PPOK yang terkontrol serangan sesak nafasnya dalam satu tahun hanya beberapa kali.

Sementara yang tidak terkontrol bisa dalam satu bulan dua atau tiga kali atau setiap bulan bisa masuk rumah sakit. 

"Makanya merokok atau vape sama-sama berbahaya. Dan parahnya lagi yang rugi tidak hanya yang merokok, tapi perokok pasif biasanya ibu atau istri serta keluarga seperti anak cucunya karena rokok mereka meninggalkan bekas di sofa, di gorden dan lainnya. Kita pernah dapat kasus pasien tumor Mediastinum lantaran menghisap asap rokok sejak bayi. Ketahuannya saat sudah SMA, dia tidak merokok tetapi kakek dan bapaknya merokok," ungkapnya. 

BACA JUGA:9 Kawasan ini Dilarang Merokok Musi Rawas Dapat Penghargaan dari Menkes

BACA JUGA:Perokok Aktif maupun Perokok Pasif Sama-sama Berbahaya

Dokter Indra menjelaskan dari Kemenmes, melalui Prof Agus sudah sering kampanyekan untuk memberhentikan perokok.

Kategori :