Kedua, ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet tambah darah. Konsumsi tablet tambah darah dilakukan sejak masa kehamilan, dan dilanjutkan sampai dengan masa nifas, yang berguna untuk mencegah anemia, dan menjaga sistem ketahanan tubuh.
Dan disinilah pentingnya ibu hamil untuk rutin datang ke posyandu, memeriksakan kesehatan diri selama masa kehamilan dan setelah melahirkan, juga untuk memeriksa kesehatan bayi sampai dengan usia 2 tahun.
Ketiga, melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Melalui IMD, bayi bisa mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) kolostrum yang kaya akan daya tahan tubuh dan ketahanan terhadap infeksi.
Keempat, atasi kekurangan yodium pada ibu hamil dengan memberikan garam beryodium. Kandungan yodium dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin serta mencegah bayi terlahir cacat.
Kelima, berikan ASI eksklusif kepada bayi sampai dengan usia 6 bulan.
Ully mengingatkan kepada para peserta bahwa bayi mulai dari baru lahir hingga usia 6 bulan, supaya tidak diberikan makanan lain, selain dari ASI, untuk mencegah terkena penyakit diare, dan penyakit pencernaan lainnya, yang disebabkan karena sistem pencernaan bayi belum siap menerima makanan tambahan.
Keenam, berikan ASI hingga usia 23 bulan didampingi Makanan Pendamping ASI (MPASI). Dalam artian, ASI terus diberikan semau bayi, memasuki usia 6 bulan, bayi perlu mendapatkan MPASI.
Ketujuh, menanggulangi kecacingan, dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan mengedukasi anak untuk mencuci tangan dan kaki dengan sabun setelah mereka bermain dari luar rumah, serta menggunakan alas kaki ketika berada diluar rumah.
Kedelapan, memberikan Imunisasi dasar lengkap pada bayi, mulai dari imunisasi hepatitis B (HB), Polio dan IPV, Tuberculosis (BCG) hingga imunisasi campak.
Imunisasi lengkap menjadikan anak tetap sehat untuk diri dan lingkungannya.
Selain delapan hal tersebut diatas, untuk mendukung terciptanya kehidupan yang sehat, orang tua juga perlu memperhatikan akses terhadap air bersih dan gunakan jamban yang sehat.
Akses terhadap air bersih, meliputi sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya supaya tidak rusak.
Sumur harus ditutup, lantai sumur sebaiknya kedap air (diplester), dan tidak retak, begitu juga dengan bibir sumur dan dinding sumur.