dr Wahyu menerangkan inseminasi itu meningkatkan peluang kehamilan dibandingkan hubungan suami istri biasa.
“Melalui inseminasi sperma itu dikeluarkan nanti dicuci dibersihkan dari cairan air mani agar lebih bagus. Otomatis setelah dilakukan pencucian, sperma yang bagus-bagus saja yang terbawa itu. Yang mati engga kebawa,” jelasnya.
Untuk layanan inseminasi di RS AR Bunda Lubuklinggau, kata dr Wahyu, jalurnya pasien umum.
“Kalau layanan inseminasi, belum bisa pakai BPJS Kesehatan. Inseminasi pakai jalur umum. Sepanjang 2023, lebih kurang 20 pasangan yang ikut program inseminasi. Salah satu yang berhasil adalah pasangan yang sudah 11 tahun menikah ini,” jelas dr Wahyu.
BACA JUGA:BRI BO Lubuklinggau, Sukses Gelar Upacara Peringatan HUT BRI dan BRILIAN FEST 2023 BO Lubuklinggau
Apa kelebihan program inseminasi?
Dengan inseminasi ini peluang kehamilan 10-20%. Tergantung dengan kondisi sel telur dan sperma.
“Karena untuk sampai ke tahap inseminasi harus ada syarat-syaratnya. Salah satunya, saluran tuba falopi sang ibu harus ada yang lancar salah satu. Kalau buntu dua-duanya, sulit. Sementara dari bapaknya ada batasan minimal jumlah sperma, yakni 10.000. Kalau kurang dari itu, kemungkinan berhasilnya kecil,” jelas dr Wahyu yang praktik di Poli Kebidanan dan Kandungan RS AR Bunda Lubuklinggau ini.
Menurut dr Wahyu, inseminasi itu bisa dilakukan sampai 3-4 kali dalam. Setelah itu, biasanya jika belum berhasil juga baru ditawarkan program bayi tabung.
BACA JUGA:Diselingkuhi, Deni Geram Lihat Istrinya Mau Nikah Lagi
“ Kadang-kadang, pasien kalau mau bayi tabung problem di masalah dana. Karena dibanding inseminasi, jauh lebih besar biaya untuk bayi tabung. Kalau bayi tabung butuh biaya Rp 70 juta sampai Rp 100 juta. Sementara kalau inseminasi biayanya hanya sepertiga dari bayi tabung,” tutur dr Wahyu.(lik)