MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Suasana riang gembira menyelimuti para petani di Desa S Kertosari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Setelah berbulan-bulan merawat tanaman padi milik mereka.
Para petani akhirnya bisa menikmati hasil jerih payah dengan menggelar panen raya. Wajah-wajah sumringah terlihat saat para petani memanen padi yang menguning di setiap sawah miliknya.
Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 25 Januari 2025 salah seorang petani padi Bagio mengatakan, hari ini para petani di Desa S Kertosari kompak melakukan panen padi serentak.
“Panen padi serentak dilakukan, karena umur tanam dan panen padi di Desa S Kertosari dilakukan secara berbarengan. Hal ini dilakukan supaya terhindar dari gagal panen, sebab pada tahun-tahun sebelumnya pernah gagal panen,” ungkap Bagio.
BACA JUGA:Usai Panen Jagung Petani di Air Satan Musi Rawas Bersihkan Lahan, Ternyata ini Tujuannya
BACA JUGA:Diserang Walang Sangit dan Tikus, Hasil Panen Menurun
Penanam dan panen padi serentak sudah dilakukan dari tahun 2020, sebab petani disini tidak mau melihat petani ada yang gagal panen. Dari musyawarah antar petani, akhirnya para petani disini dengan satu tekad kompak untuk melakukan hal tersebut.
Untuk panen hari ini, dilakukan dengan luas lahan tiga hektare, dengan dibantu oleh sepuluh petani. Tetapi untuk sepuluh petani yang ikut panen tidak semuanya yang memiliki lahan persawahan.
Dari sepuluh petani yang melakukan panen, hanya enam petani yang memiliki lahan pertanian, sedangkan empat lagi merupakan buruh harian panen padi. Penambahan orang untuk melakukan panen ini supaya cepat selesai dalam proses panen.
Jika hanya enam orang saja, maka proses panen akan memerlukan waktu yang lebih lama lagi, itulah mengapa dibantu dengan buruh harian. Karena dari panen padi harus dilakukan penggilingan, jadi harus dibagi beberapa orang untuk mempersingkat waktu.
BACA JUGA:Petani Cabai di Desa Nawangsasi Musi Rawas Gagal Panen, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Wamendagri Bima Arya : Pentingnya Perbaikan Irigasi di Banyuasin untuk Tingkatkan Hasil Panen
“Untuk para buruh harian, biasanya dibayar dengan padi maupun gabah, dalam sistem pembagiannya dibagi. Semisal dapat hasil panen 8 karung, maka buruh harian akan mendapatkan 1 karung atau lebih untuk dibagikan bersama tiga rekannya,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk panen kali ini termasuk panen yang tidak gagal. Karena hampir 90% tanaman padi sawah sehat semua dan hasil beras besar-besar dan putih. Dengan begitu harga jual bisa tinggi.
Untuk bibit padi menggunakan bibit padi Phoenix. Pemilihan bibit ini karena bibit Phoenix memiliki daya tahan dari serangan hama, meskipun untuk penyemprotan pestisida tetap harus dilakukan secara rutin.