KORANLINGGAUPOS.ID - Anak terlibat kenakalan remaja, gunakan narkoba, tawuran, terjerumus pergaulan bebas bahkan hingga bunuh diri jadi kabar-kabar mengerikan yang hampir tiap hari ada di internet.
Bahkan anak bermasalah di sekolah pun juga masih jadi PR besar di dunia pendidikan.
Apa solusinya?
Master Trainer Wafa Indonesia Ustand Wawan Fitriono, S.Pd.I dalam Wisuda Akbar XIV Tahfidz dan Tilawah Al-Quran SDIT Mutiara Cendekia Lubuk Linggau mengungkapkan hal menarik yang bisa jadi renungan para orang tua, yang tentu sangat ingin putra putrinya jadi generasi yang berkualitas dan bermanfaat di masa depan.
BACA JUGA:SIT Mutiara Cendekia Lubuk Linggau Upgrading Guru Al-Quran, Tingkatkan Berbagai Strategi Pengajaran
“Saya pernah meneliti tentang problematika anak-anak yang bermasalah di sekolah. Ternyata yang jadi factor pemicunya bukan dari luar. Melainkan dari keluarga. Dengan demikian lingkungan itu sangat menentukan bagi tumbuh kembang generasi yang akan datang. Lingkungan yang paling utama adalah keluarga, Muaranya Ayah dan Bunda. Sumber masalah dari situ dulu,” jelas Ustadz Wawan saat menyampaikan sambutan di hadapan orang tua wali peserta wisuda tahfidz SDIT Mutiara Cendekia, Sabtu 1 Februari 2025.
Oleh sebab itu, Ustadz Wawan berpesan pada diri pribadi dan orang tua, jadikan keluarga kita itu lingkungan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak.
Bagaimana untuk menjadikan rumah sebagai lingkungan yang kondusif?
Jadikan rumah kita setidaknya harus berfungsi:
BACA JUGA:Riski dan Michele Dinobatkan Sebagai Duta SMPIT Mutiara Cendekia Lubuk Linggau Tahun 2025
BACA JUGA:Jelang Keberangkatan Jemaah Februari 2025, BIM Travel Adakan Manasik Umroh di SIT Mutiara Cendekia
- Jadikan rumah sebagai mushala. Sehingga rumah banyak jadi tempat kita beribadah kepada Allah SWT. Diantara ibadah itu, adalah tilawatil Al-Quran.
- Jadikan rumah sebagai benteng perisai yang akan membentengi keluarga dari hal-hal yang bisa menjerumuskan putra dan putri kita pada yang negative.
- Jadikan rumah kita itu sebagai media untuk mentarbiyah / mendidik anak-anak. Karena ketika orang tua punya kepedulian tinggi pada keluarganya maka keluarganya akan merasa nyaman.
“Maka peran penting kita sebagai orang tua sangat menentukan. Saat anak-anak nyaman di rumah, mereka tak akan mencari pelarian di luar. Karena rata-rata anak-anak yang cari pelarian di luar karena tak nyaman di rumah,” jelasnya.
Sehingga anak-anak lebih memilih untuk mencari lingkungan luar yang mendatangkan rasa nyaman bagi mereka.
Dan itulah awal mula dari kerusakan itu.