Peneliti mengambil dan menguji geologi dan batuan yang ditemukan di sekitar Danau Rayo.
BACA JUGA:Libur Tahun Baru, Ribuan Wisatawan Kunjungi Objek Wisata Danau Aur
BACA JUGA:Libur Natal, Wisatawan Mulai Berdatangan Ke Objek Wisata Danau Aur di Kabupaten Musi Rawas
Menguji geologi bukan dari dalam danau justru diambil di sekitar danau. Ada batuan-batuan yang mengindikasikan bahwa masa lalu ada terjadi terbakar akibat panas batu meteor.
Sekda mengungkapkan bahwa pihaknya mendatangkan peneliti untuk melakukan penelitian di Danau Rayo karena mereka melihat keberadaan Danau Rayo ini menjadi pertanyaan besar.
Pasalnya berdasarkan tipikal terbentuknya danau bahwa Danau Rayo itu agak anomali karena di sana tidak ada aliran anak sungai. Lalu bukan danau rekahan, tidak ada gunung yang merupakan kaldera seperti Danau Toba.
"Dan kita melihat bentuknya nyaris bulat sempurna. Oleh karena itu Bupati menyatakan bahwa kawasan Danau Rayo harus diblok agar ada aktifitas terkontrol di situ sehingga ekosistem yang ada di Danau Rayo tidak terganggu," jelasnya.
BACA JUGA:Disbudpar Musi Rawas Cek Kesiapan Nataru di Danau Aur
BACA JUGA:Melihat Pesona Keindahan Danau Bukit Layang, Wisata Alami Kabupaten Muratara
Program Pemkab Muratara membangun jalan melingkar Danau Rayo saat ini sudah dibangun sebagian. Nanti akan dilanjutkan lagi sehingga jalan terbangun melingkar Danau Rayo.
Kalau jalan sudah selesai artinya bisa melokalisir ekosistem yang ada di dalamnya.
Diharapkan tidak ada tanaman sawit. Tanaman yang ada adalah tanaman yang merupakan tanaman endemik yang sudah ada dari zaman dulu.
"Karena Danau Rayo itu merupakan aset dunia," jelasnya.
Berkaitan dengan pelestarian Danau Rayo nantinya akan dibuat peraturan daerah (Perda). "Maka dari itu prosesnya masih panjang," ucapnya.