Sementara Camat Muara Beliti Supriadi membenarkan adanya
pembunuhan terhadap korban Manda. Dan korban merupakan tetangganya.
"Almarhum itu tetangga saya. Hhanya beda RT saja korban tinggal RT 3 sedangkan saya di RT 1," jelas Supriyadi.
"Untuk kronologis saya tidak mengetahui dengan jelas karena saat kejadian saya lagi ada acara di Lesing," jelas bapak yang akrab dipanggil Supri itu.
Ia tidak menyangka korban meninggal dunia, karena korban ini dikenalnya tidak neko-neko atau bermasalah dengan orang lain. Korban dikenal masyarakat sangat rajin semua pekerjaan ia lakoni, mulai dari upahan, nyadap karet dan banyak lainnya. Asal menghasilkan uang karena korban dikategorikan ekonomi lemah.
Dikatakannya, tujuh bulan sebelumnya ada rasan-rasan antara anak korban Manda yakni Ramah dengan anak pelaku Masuri yakni Riko.
Namun dari hasil rasan-rasan tidak ditemukan kecocokan, saat itu camat masih jadi pemangku adat.
Lanjutnya, bahkan saat hari hajatan pelaku Masuri tidak pernah datang, sehingga pernikahan anak korban dengan pelaku Riko secara siri karena saat itu anak korban masih dibawah umur atau SMP, tanpa melalui permintaan Dispensasi Nikah dan persidangan di Pengadilan Agama.
Rumah korban Manda dan Pelaku Masuri ini berdekatan hanya berjarak tiga rumah atau 70 meteran.