MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID – Sebanyak 11 satuan Pendidikan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) terendam banjir.
Kabar ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muratara Jazili saat dikonfirmasi wartawan KORANLINGGAUPOS.ID Selasa petang 2 Januari 2024.
Sekolah Terdampak Banjir di Kabupaten Muratara :
- SD Negeri 2 Maur
- SD Negeri 1 Karang Dapo
- SD Negeri 2 Karang Dapo
- SD Negeri 4 Bingin Teluk
- SD Negeri Mandi Angin
- SD Negeri 1 Rantau Kadam
- SD Negeri Tanjung Raja
- SD Negeri 1 Noman
- SD Negeri 3 Karang Dapo
- SMP Negeri Karang Dapo
- SMP Negeri Bingin Teluk
Bapak yang akrab dipanggil Zili itu menjelaskan, sekolah yang terdampak banjir yakni SD Negeri 2 Maur, SD Negeri 1 Karang Dapo, SD Negeri 2 Karang Dapo, SD Negeri 4 Bingin Teluk, SD Negeri Mandi Angin, SD Negeri 1 Rantau Kadam, SD Negeri Tanjung Raja, SD Negeri 1 Noman, SD Negeri 3 Karang Dapo, SMP Negeri Karang Dapo dan SMP Negeri Bingin Teluk.
Banjir paling parah, kata Zili, terjadi di Kecamatan Karang Dapo dan Kecamatan Rawas Ilir.
BACA JUGA:Dampak Banjir Muratara, Dinkes : Warga Mulai Gatal-gatal
Kondisi SDN Mandi Angin Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara yang terendam banjir Selasa 2 Januari 2024.-Foto : Dokumen -Disdik Muratara
Dua kecamatan ini seperti menjadi tempat berkumpulnya aliran air Sungai Rawas dan Sungai Rupit. Ketinggian air sekitar 1 meter.
“Hari ini (Selasa,red) rencananya kami datangi satu per satu sekolah yang terendam banjir. Tapi saat ma uke Karang Dapo dan Rawas Ilir, ada jalan yang terendam aliran Sungai yang meluap. Kalau nekat bisa rusak mesin mobil. Jadi kami pantau kondisi banjir lewat komunikasi WhatsApp, kepala sekolah menyampaikan informasi terkini kondisi banjir di satuan pendidikan masing-masing,” jelas Zili.
Meski hari ini sekolah yang kebanjiran belum bisa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar semester genap tahun Pelajaran 2023/2024, namun peserta didik tetap disarankan belajar di rumah.
“Kalau guru, dari hasil pentauan kami sudah banyak yang gotong royong bersihkan ruangan sekolah. Mereka menyelamatkan inventaris sekolah, baik meubelair maupun buku dan sebagainya,” terangnya.
BACA JUGA:Tahun Baru, Muratara Dikepung Banjir
Lalu, apakah ada kemungkinan untuk membangun sekolah-sekolah yang terendam banjir ini atau memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi.
Menurut Zili, agak sulit. Melihat letak geografis satuan Pendidikan ini benar-benar di dataran rendah yang rentan banjir.
“Sekolah di Karang Dapo, Rawas Ilir, Karang Jaya maupun Rupit yang terendam banjir ini memang dibangun di tanah dataran rendah. Bahkan ada yang di bantaran Sungai. Maka dipindahkan ke manapun tetap kena. Karena wilayah ini memang dataran rendah. Kecuali dibangun seperti rumah panggung. Tapi belum sampai ke sana,” jelasnya.