KORANLINGGAUPOS.ID - Berdasarkan yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sudah mulai surut.
Namun meski sudah surut ada beberpa kecamatan di Kabupaten Muratara masi ada sebagian wilayah tergenang banjir dengan ketinggian 50 cm.
Memang banjir menyulitkan warga yang terdampak rumhanya akibat naiknya air dengan ketinggian yang tak bisa ditentukan.
Namun bukan masalah bagi kakek yang bernama A. Bakar Che Ahmad (67), ia malah tak menghiraukan banjir saat desanya terkena ibas naiknya air sungai ke desa tempat ia tinggal.
BACA JUGA:50 Sekolah Terdampak Banjir Muratara Butuh Bantuan, Jutaan Buku Rusak
Kakek Che Ahmad yang merupakan pria asal Malaysia ini mebuat rumah apung atau yang ia sebut rumah rakit.
Dikutip dari OhMyMedia, beberapa bulan lalu Che Ahmad mendapat cemooh dari sebagian netizen saat mengunggah videonya membangun rumah anti banjirnya.
Netizen menertawakan dan menganggap usaha Che Ahmad sia-sia. Waktu itu, Che Ahmad merekam dirinya sedang membangun rumah apung untuk menghadapi musim hujan.
Pria berusia 67 tahun itu melakukan inovasi selepas dia dan istrinya, Fatimah Salleh, mendapati rumah lamanya semakin usang karena kebanjiran saban tahun.
BACA JUGA:Belasan Fasilitas Kesehatan di Muba Terendam Banjir, Nakes Jemput Bola Obati Warga
Sebagian rumah mereka saat itu banyak yang lapuk dan hancur karena sering terendam air banjir yang selalu datang di desa mereka tiap kali musim hujan.
Apalagi, rumah Che Ahmad tersebut sebagian besar terbuat dari kayu papan, yang merupakan ciri khas rumah tradisional orang Melayu.
Namun sebelum musim hujan datang tahun ini, Che Ahmad sudah memikirkan cara agar rumahnya tidak lagi ditenggelamkan banjir.
Pria asal Terengganu itu pun membangun rumah baru. Rumah itu masih terbuat dari kayu seperti tempat tinggal lamanya.
BACA JUGA:Terdampak Banjir, SMPN Pulau Kidak Muratara Butuh Bantuan Buku