LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa memimpin apel bulanan, Senin 22 Januari 2024.
Dalam apel yang berlangsung di di halaman Perkantoran Pemkot Lubuklinggau, Jl Garuda Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1 ini sekaligus berlangsung apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana tingkat Kota Lubuklinggau.
Ir. H. Trisko Defriyansa, M.Si, IPU – Pj Wali Kota Lubuklinggau--
Dalam sambutannya, H Trisko Defriyansa menegaskan bahwa apel siaga ini merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam menanggulangi berbagai macam bencana, mulai dari kebakaran hutan, banjir, angin puting beliung dan bencana lainnya.
“Memang bencana tidak dapat dihindari, tetapi dengan mitigasi dan kesiapsiagaan yang baik, resikonyo dapat kita minimalisir,” jelasnya.
Para kepala OPD yang hadir dalam apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana tingkat Kota Lubuklinggau, di halaman Perkantoran Pemkot Lubuklinggau, Senin 22 Januari 2024.--
BACA JUGA:Oknum Perawat Digerebek Polisi Musi Rawas, Kasusnya Mencengangkan
Lebih jauh Trisko mengungkapkan menurut perkiraan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan dengan identitas tinggi akan terus berlangsung sampai Februari 2024.
“Pada periode September-Oktober 2023 lalu, kita dihadapkan dengan fenomena panas ekstrim yang menyebabkan kekeringan sehingga rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Maka dari itu, kita harus siap siaga dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam berupa banjir dan longsor,” jelas Trisko mengingatkan.
Dandim 0406/Lubuk Linggau Letkol Inf. Kunto Adi Setiawan , S.E., M.Han, Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha, dan Pj Wali Kota Lubuklinggau Bapak Ir. H. Trisko Defriyansa didampingi Kepala DPKPPB Lubuklinggau H Lutfi Ishak mengecek kesiapan sarana--
Dikatakan Trisko, berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana (DPKPPB) Kota Lubuklinggau menyebutkan sepanjang 2023 lalu, telah terjadi beberapa bencana baik alam maupun non-alam yakni 10 kali terjadi banjir, enam kali tanah longsor, enam kali terjadi angin puting beliung, 32 kali peristiwa kebakaran di permukiman penduduk serta 92 kali terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Masih menurut Trisko, dalam penanggulangan bencana ada berapa tahap yang harus dilakukan yakni tahap pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tahap darurat sampai dengan tahap rehabilitasi.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak atas dedikasi, keberanian dan pengabdiannya dalam membantu masyarakat, dan saya berpesan jaga kesehatan, kekompakan dan keselamatan dalam bekerja,"jelasnya.
Selesai pelaksanaan apel, Pj wali kota bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan jajaran Pemkot Lubuklinggau meninjau sarana prasarana penanggulangan bencana mulai dari perahu dan kelengkapannya, kendaraan logistik maupun tenda-tenda darurat saat terjadi bencana.