Kesehatan mental remaja dapat dipengaruhi oleh aktivitas di dunia maya/digital.
Mitra Muda UNICEF Cristina Setianingrum, S.I.Kom. yang akrab disapa Itin menekankan pentingnya penggunaan internet secara sehat untuk mendukung kesehatan mental.
Dia mencatat adanya perilaku negatif di dunia digital, seperti Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA).
Itin menjelaskan bahwa OCSEA mencakup berbagai bentuk eksploitasi dan kekerasan seksual online terhadap anak-anak.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Adakan Kegiatan Literasi Digital
“Termasuk di dalamnya adalah konten kekerasan seksual, cyberbullying, child grooming, pembuatan gambar seksual sendiri, pemerasan seksual, dan pelecehan seksual dalam bentuk live streaming,” jelas Itin.
Untuk mencegah menjadi korban OCSEA dan menjaga kesehatan mental, Itin membagikan beberapa tips.
Di antaranya adalah tidak membagikan kata sandi/password akun, tidak memberikan informasi pribadi di media sosial, tidak bertemu orang asing sendirian, dan hanya membagikan konten positif di internet.
Itin juga mengajak Sobat SMP untuk berani melapor jika menjadi korban atau menyaksikan tindakan OCSEA.
BACA JUGA:Yuk Kembangkan Keterampilan Digital Kalian dari Rumah,Dimulai Dari Sini
Dia menyebut beberapa platform pelaporan, seperti SAP 129, aduankonten.id, Call Center KPAI, dan patrolisiber.id.
“Dengan demikian, diharapkan remaja dapat menjelajahi dunia digital dengan lebih aman dan sehat secara mental,” jelas Itin.
Webinar ini dapat menambah pemahaman Sobat SMP mengenai kesehatan mental remaja. Kesehatan mental yang baik pada remaja dapat berkontribusi besar pada pembentukan profil pelajar yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. (*)