“Kalo ujan jembatan itu licin, banyak wong tebalek motor atau tepeleset bahkan pernah ada yang masuk ke sungai,” paparnya.
Sementara itu warga lainnya juga menjelaskan, dahulu jembatan tersebut dibangun dari pohon kelapa. Kemudian ada banjir besar yang menbuat jembatan rusak parah. Hingga akhirnya dibangun jembatan dengan material seperti sekarang dengan pelat besi dan kayu.
“Sampai saat ini belum ada perbaikan jembatan. Paling hanya ditampal-tampal saja besinya,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kisah Kades Selamat dari Maut, Jembatan Putus Terjun ke Sungai Akibat Banjir Muratara
Lanjutnya, untuk gotong royong memperbaiki jembatan itu tidak ada. Namun pernah ada perbaikan jembatan itu sudah lama pada 2001.
Seorang warga tersebut mengakui, ia adalah orang pribumi di sana. Maka dari itu ia bisa mengatakan bahwa jembatan tersebut belum diperbaiki hanya dibiarkan begitu saja.
“Harapannya jembatan bener-bener diperbaiki selayaknya supaya aktivitas orang yang menggunakan jembatan lancar. Pengen direhab selayaknya, karno itu idak layak,” harapnya.
Sementara Camat Lubuklinggau Timur 2, Iie Sumirat menyatakan, ia sudah melaporkan kondisi jembatan penghubung dua kelurahan tersebut ke pemerintah.
BACA JUGA:Jembatan Lingkar Barat Lubuklinggau dan Kisah Manusia Sakti
Namun, untuk kapan terakhir kali jembatan itu diperbaiki Camat Lubuklinggau Timur 2 masih mencari informasi terlebih dahulu.(*)