Pertama, peran sebagai ayah sebenarnya dimulai dari anak dalam kandungan ibu dimana ayah ikut serta menemani ibu memeriksakan kehamilan setiap bulan, siaga membantu dan mendukung ibu selama kehamilan akan membuat ibu bahagia sehingga mempengaruhi kesehatan fisik dan mental janin.
Kedua, saat bayi lahir, ayah bisa membantu ibu dalam tugas-tugas sederhana, misal menggantikan popok dan menenangkan anak yang menangis. Saat anak balita, ayah bisa mengajak bermain, mengobrol dan membacakan cerita.
Ketiga, setelah anak usia sekolah ada baiknya ayah mengantar dan atau menjemput ke sekolah, menemani mengerjakan PR, hadir saat anak pentas di sekolah, dan mengajaknya berolahraga bersama.
Keempat, ajak anak selalu berkomunikasi mengenai kegiatannya hari itu, perasaannya atau mungkin membahas masalah yang dihadapi anak saat itu. Komunikasi intens antara ayah dan anak, selain menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa aman kepada anak, kegiatan tersebut juga melatih anak menjadi pribadi yang komunikatif, mudah menyampaikan pendapat dan luwes dalam bergaul. Komunikasi yang akrab antara orangtua dan anak menjadikan hubungan antara mereka menjadi hangat dan harmonis.
BACA JUGA:7 Cara Efektif Mengatasi Anak yang Suka Jajan
Kelima, luangkan waktu khusus antara ayah dengan anak. Bila anak lebih dari satu, maka ayah bisa memberikan waktu khusus berdua untuk masing-masing anak. Kenapa? Supaya tiap anak merasa istimewa dan dicintai oleh ayahnya, sehingga tangki cinta selalu terisi penuh. Bila anak masih kecil maka ajak anak untuk bermain bersama, bisa dilakukan di rumah saja ataupun pergi keluar (playdate).
Bila anak sudah menginjak remaja maka ayah bisa mengajaknya keluar rumah menghabiskan waktu bersama (nge date). Bisa dengan cara menonton film di bioskop, nongkrong dan ngobrol di kafe, nge mall, atau berpetualang di alam terbuka. Selain dapat menumbuhkan bonding antara ayah-anak, kegiatan tersebut juga akan menjadi memori indah bagi anak dan akan diingatnya sampai kapanpun.
Ayo para ayah berperan aktiflah dalam pengasuhan anak, agar anak-anak Indonesia menjadi anak yang sehat fisik dan mental sehingga masa depan bangsa pun cerah dan siap menghadapi berbagai tantangan. (*)