LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - LOYALITAS putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka kepada PDI-P diuji menjelang titik penentuan bakal calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo Subianto. Prabowo yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai bakal calon presiden (Capres) sampai saat ini tak kunjung mengumumkan pasangannya untuk menghadapi Pilpres 2024.
Beberapa waktu belakangan, isu nama Gibran menjadi pasangan Prabowo semakin kencang, menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023. Padahal, Prabowo merupakan kompetitor bakal capres PDI-P, Ganjar Pranowo. Dalam putusan itu, Mahkamah membolehkan seseorang yang di bawah usia 40 tahun bisa menjadi capres atau cawapres selama pernah menjadi kepala daerah yang dipilih melalui Pemilu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, bakal cawapres Prabowo berasal dari kalangan kelompok muda. Sementara, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zita Anjani juga menyebut saat ini sosok bakal cawapres Prabowo mengerucut ke dua nama yakni Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka.
"Sudah ada dua. Kan SKCK kan sudah ada Pak Erick. Kalau dari PAN kita tetap dukung Erick Thohir, apalagi sudah ada bocoran SKCK-nya toh, senang kita ya. Doain saja," ujar Zita saat ditemui di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, kemarin malam.
BACA JUGA:Juanda Maling HP Warga Mesat Seni
Sementara, Gibran juga disebut sudah membuat SKCK yang menjadi syarat untuk maju menjadi capres atau cawapres. "Kan Mas Gibran juga, SKCK kalau enggak salah ya," ucap Zita.
Disebut tunduk kepada PDI-P Terpisah, Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga menyebut Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah menanyakan sikap Gibran secara langsung. Pertanyaan itu Mega lontarkan ke Gibran dalam sejumlah pertemuan.
"Saya loyal, saya manut, saya ikut perintah ketua umum," sambung dia menirukan respons Gibran. Eriko meminta awak media menanyakan secara langsung kepada Gibran mengenai sikapnya jika tidak percaya atas jawaban yang ia berikan. Meski demikian, Eriko mengingatkan pesan dari putra Megawati, Prananda Prabowo mengenai pentingnya politik bagi cara berpikir manusia.