KORANLINGGAUPOS.ID - HIPERTENSI atau tekanan darah tinggi disebut -sebut menjadi ‘pembunuh’ senyap.
Hal ini lantaran tanpa gejala atau sering tanpa keluhan bagi si penderita. Biasanya, penderita tidak mengetahui kalau dirinya mengidap hipertensi, dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.
Saat Hari Raya Idul Fitri, biasanya kita banyak mengkonsumsi daging-dagingan yang juga memicu tekanan darah kita tinggi. Untuk itu, selama lebaran tetap kontrol makanan yang kita konsumsi agar tekanan darah tidak naik.
Dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, aatu-satunya cara untuk mencegah hipertensi ya dengan rutin melakukan cek tekanan darah. Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti kebiasaan kita yang merokok, diet yang tidak sehat, kurang konsumsi sayur dan buah, dan mengonsumsi garam secara berlebih.
BACA JUGA:Perlu Diketahui, 4 Manfaat Kandungan DNA Salmon dalam Produk Kecantikan
Maka kita dikataan Hipertensi ketika ada peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Saat pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Lalu tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.
BACA JUGA:Catat Berikut 8 Gaya Hidup Sehat yang Dapat Mencegah Serangan Asam Urat Kambuh
Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Menurut data Riskesdas 2013 penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas, sebesar 36,3% merokok, 93,5% kurang konsumsi buah dan sayur, 52,7% konsumsi garam lebih dari 2 ribu mg/hari, 15,4% obesitas, dan 26,1% kurang aktifitas fisik.
Hipertensi merupakan penyebab paling umum terjadinya kardiovaskular dan merupakan masalah utama di negara maju maupun berkembang. Kardiovaskular juga menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya.
BACA JUGA:Wow, Inilah Kandungan Gizi Dalam 100 Gram Buah Kelengkeng, untuk Kesehatan Tubuh
Bahkan perlu diketahui, data WHO 2015 menunjukkan, ada sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Artinya, 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis menderita hipertensi, hanya 36,8% di antaranya yang minum obat.
Jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada 2025 akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.