Wow, SPM Kota Lubuklinggau Tertinggi Kedua Setelah Kota Palembang
Standar Pelayanan Minimum (SPM).-Foto: screenshoot- Surya.co.id
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Patut diapresiasi, karena saat ini untuk Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), SPM Kota Lubuklinggau tertinggi kedua setelah Kota Palembang. Pj Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa mengatakan capaian SPM Kota Lubuklinggau pada 2023 mencapai 99,36 persen.
Hal ini diketahui saat Pj Walikota Lubuklinggau H Trisko Defriyansa didampingi sejumlah kepala OPD dilingkungan Pemkot Lubuklinggau menghadiri acara Standar Pelayanan Minimum (SPM) Award tahun 2024 di Auditorium Hotel Bidakara Jakarta, Rabu 24 April 2024.
Dikutip dari laman resmi Diskominfotiksan Kota Lubuklinggau, adapun capaian SPM tersebut meliputi lima bidang urusan mencapai 100 persen dengan kategori indeks pencapaian SPM Tuntas Paripurna meliputi bidang pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, layanan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat (Trantibumlinmas), dan sosial.
Sedangkan bidang kesehatan, capaian 96,14 persen dengan kategori Tuntas Utama.
Dalam kegiatan ini dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), John Wempi Wetipo serta pejabat kementerian/lembaga dan para kepala daerah baik Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia.
Dalam kesempatan itu John Wempi Wetipo mengatakan mewakili Mendagri mengucapkan selamat kepada pemerintah daerah yang berhasil mendapatkan penghargaan.
Bagi daerah yang belum berhasil, semoga dapat menjadi inspirasi bagi kota dan kabupaten lain untuk juga meraih, mempertahankan dan terus meningkatkannya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan urusan wajib terdapat enam urusan pelayanan dasar SPM. adapun enam bidang yang masuk dalam SPM tersebut antara lain pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat dan permukiman, ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat serta sosial.
BACA JUGA:Polres Musi Rawas Petakan 4 Kecamatan Zona Merah Kasus Asusila, Motif Kurang Puas Pelayanan Istri
SPM Awards lanjutnya, merupakan ajang pemberian penghargaan kepada provinsi, kabupaten dan kota yang berkinerja terbaik dalam penerapan SPM, dengan indikator penilaian, Indeks pencapaian SPM (IP-SPM), Komitmen Anggaran penerapan SPM, pelaksanaan sesuai dengan tahapan- tahapan dalam penerapan SPM, pembentukan dan keaktifan tim penerapan SPM, kualitas dan ketaatan terhadap pelaporan SPM secara triwulanan pada aplikasi pelaporan SPM berbasis web (e-SPM).
Saat ini jelas John, dalam pencapaian SPM di tingkat provinsi dan daerah masih banyak yang belum mencapai target. “Kedepan capaian SPM bisa lebih meningkat dan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Pada 2024, lanjut dia, harus bisa mencapai tuntas paripurna yaitu 100 persen. Hal ini sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPKMN) tahun 2019-2024.Untuk itu, Wamendagri meminta semua daerah harus bekerja lebih ekstra, berinovasi dan berkreasi dalam menangani permasalahan-permasalahan masyarakat, baik di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah.